Mengenang Momen Eks Pelatih Timnas Indonesia Antar Aston Villa sebagai Juara Eropa
INDOSPORT.COM – Mengenang kembali kisah eks pelatih Timnas Indonesia, Peter Withe, yang mampu membawa Aston Villa membalikkan prediksi banyak orang dan menjuarai Liga Champions.
Dua klub asal Inggris, Manchester City dan Chelsea, akan bertatapan dan saling tikam untuk memperebutkan gelar Liga Champions musim 2020/21.
Man City berada di atas angin mengingat banyak pecinta sepak bola mendukungnya. Apalagi, jika melihat perjalanan The Citizens yang berhasil mencetak sejarah dengan menembus final Liga Champions.
Selain itu, Man City juga berada dalam performa apik menyusul keberhasilan di kancah domestik usai menjuarai Piala Liga Inggris dan Liga Inggris 2020/21.
Berbanding terbalik dengan Manchester City, Chelsea berada dalam keterpurukan. Dalam empat laga terakhirnya, The Blues tumbang tiga kali termasuk saat dikalahkan Leicester City di final Piala FA.
Namun, Chelsea juga tak begitu diremehkan mengingat dalam perjalanannya ke final Liga Champions, jalan yang ditempuh The Blues terbilang sulit ketimbang Man City. Sehingga kedua tim dianggap berimbang.
Terlepas dari hal tersebut, Kkisah-kisah ada yang diunggulkan dan ada pula yang diremehkan memang kerap terjadi di dunia sepak bola, terutama di laga-laga final.
Masih hangat tentunya di mana Manchester United yang diunggulkan menjuarai Liga Europa 2020/21 malah harus rela gelar melayang ke tangan Villarreal yang dianggap akan tumbang.
Kisah seperti itu pun pernah tercipta dan melibatkan eks pelatih Timnas Indonesia, Peter Withe, yang mampu membawa Aston Villa menjuarai Liga Champions (dulunya European Cup) dengan mengalahkan Bayern Munchen. Seperti apa kisahnya?
1. Gol Abadi Peter Withe untuk Aston Villa
Pada musim 1981/1982, sebuah klub asal Kota Birmingham, Aston Villa, berhasil melangkah ke fina Liga Champions (dulunya European Cup).
Perjalanan Aston Villa sejatinya tak mulus-mulus amat. Di putaran pertama,The Villans menghadapi wakil Islandia, Valur, dan menang agregat 7-0.
Di putaran kedua, Aston Villa hampir tersingkir dari Dynamo Berlin. Beruntung dua gol tandang menmbuat The Villans berhasil lolos ke perempatfinal meski dua leg berakhir dengan skor sama 2-2.
Di perempatfinal, langkah Aston Villa kembali mulus. Di babak ini, The Villans berhasil mengandaskan Dynamo Kiev dengan agregat 2-0. Langka tersebut pun berlanjut hingga ke semifinal dan klub idola Pangeran William ini mengalahkan Anderlecht dengan agregat 1-0.
Di babak final, Aston Villa harus bertemu Bayern Munchen yang kala itu dihuni oleh pemain ternama seperti Karl-Heinz Rummenigge, Dieter Hoenes, dan Paul Breitne. Ketiganya bak mesin gol tajam mengingat ketiganya berada di daftar puncak top skorer.
“Jika kami lihat-lihat satu pemain Munchen (kala itu), kami tidak ada apa-apanya. Jadi, kami tak dilirik,” kenang Peter Withe, penggawa Aston Villa kala itu yang juga pernah menukangi Timnas Indonesia.
Final melawan Bayern Munchen kala itu membuat Aston Villa tak diunggulkan. Bayangkan saja, secara materi pemain, The Villans kalah jauh.
Selain itu, Aston Villa juga tengah mengalami pergantian pelatih kala Ron Saunders mundur di bulan Februari yang kemudian digantikan oleh Tony Barton.
Namun, dengan kondisi tersebut, Aston Villa tetap menatap laga final melawan Bayern Munchen. Naas, di laga tersebut ujian menerap The Villans kala sang kiper andalan, Jimmy Rimmer, cedera di menit ke-9.
Rimmer yang cedera lantas digantikan Nigel Spink yang musim itu baru bermain pertama kalinya di Eropa. Sebuah kejadian yang seakan membuat semesta melarang Aston Villa menjuarai Liga Champions.
Namun, ujian-ujian dari anggapan miring sebelum laga pun berhasil dipatahkan di menit ke-67. Saat itu Peter Withe berhasil mencetak gol melalui umpan Tony Morley.
“Bola sempat kenal gundukan dan terhenti. Saya menendangnya dengan setengah kaki dan setengah tulang kering,” kenang Withe akan gol bersejarah di Rotterdam tersebut.
Berkat gol tersebut, mimpi Aston Villa menjadi juara terbuka lebar. Namun, Dieter Hoenes sempat mengubur mimpi tersebut lewat golnya. Beruntung bagi The Villans, gol tersebut dianulir karena offside.
Berkat gol Peter Withe tersebut, Aston Villa ditahbiskan menjadi juara Liga Champions dan meneruskan kiprah Inggris di ajang itu yang selalu tampil sebagai kampiun sejak 1977 hingga 1982.
Proses gol Peter Withe pun abadi hingga saat ini. Hal tersebut tertulis di salah satu tribun Villa Park, markas Aston Villa dengan tulisan:
“Shaw, Williams, Prepared to Venture Down the Left. There’s Good Ball Played in for Tony Morle. Oh, It Must Be! And It Is! Peter Withe!”