Abaikan Ketegangan Politik, Pemilik Chelsea Pastikan Hadiri Final Liga Champions
INDOSPORT.COM – Pemilik klub Inggris Chelsea, Roman Abramovich, dipastikan akan hadir di pertandingan final Liga Champions meskipun situasi politik antara Rusia dan Inggris masih tegang.
Pengusaha asal Rusia tersebut sudah hampir tiga tahun menjadi sosok ‘tak kasat mata’ di Stamford Bridge. Abramovic tak bisa masuk ke wilayah Inggris lantaran status visanya.
Selama ini, Abramovich bisa masuk ke Inggris karena memiliki visa wirausaha (entrepreneurial). Sementara, laporan di Inggris menulis Abramovich menggunakan visa investor usai membeli Chelsea pada 2003 seharga 10 miliar pounds.
Selain itu, ketegangan antara Inggris dan Rusia kian hari semakin memanas. Ketegangan itu muncul karena keracunannya mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal dan anaknya, Yulia, di Salisbury, Maret 2018 lalu.
Akibatnya, Abramovich hanya bisa memantau klub London Barat yang dimilikinya itu dari jarak jauh. Namun, dilansir dari Caughtoffside, satu pintu agar Abramovich bisa menyaksikan timnya bertanding kini terbuka lebar.
Abramovich akan mendampingi Chelsea di dalam memperebutkan gelar bergengsi sepak bola Eropa dengan menghadapi Manchester City di partai final pada Minggu (30/05/21), Estadio do Dragao, Porto, Portugal.
Pria 54 tahun keturunan Israel-Rusia ini sebelumnya sudah menyaksikan final Liga Champions Wanita antara Chelsea vs Barcelona awal bulan ini di Gamla Ullevi, Gothenburg, Swedia.
Sayang sekali, tim Chelsea wanita asuhan Emma Hayes takluk dari raksasa Spanyol dengan skor 4-0.
Abramovich tentunya berharap kekalahan yang dialami The Blues wanita itu tak terulang lagi pada akhir pekan nanti. Dengan dukungannya langsung dari tribun, dia ingin pasukan Thomas Tuchel mempersembakan trofi satu-satunya Chelsea musim ini.
1. Head-to-Head Chelsea vs Manchester City
Abramovich sejatinya sudah dua kali menyaksikan tim Chelsea-nya turun ke lapangan untuk partai final Liga Champions. Pertama, final berlangsung di di Moskow, ibu kota Rusia asalnya, dan yang kedua di di kota Munich, Jerman.
Di Moskow, Chelsea dikalahkan oleh rival Manchester City, yakni Manchester United, dan di Munich mereka mengalahkan Bayern Munchen.
Meski terlihat sama-sama kuat, namun Manchester City lebih diunggulkan ketimbang Chelsea dalam laga final ini. Pasalnya, The Citizen meraih 11 kemenangan dan satu hasil seri dalam 12 laga yang mereka jalani di Liga Champions.
Thomas Tuchel sendiri selaku juru taktik The Blues pernah mencicipi final saat membela PSG, dan harus puas sebagai runner-up usai kalah 0-1 dari Bayern Munchen pada musim lalu.