Pembelaan Guardiola Tentang Pemilihan Taktik Anehnya di Final Liga Champions
INDOSPORT.COM - Dituding menjalankan taktik aneh saat Manchester City menelan kekalahan di final Liga Champions 2020/21, begini pembelaan dari Pep Guardiola.
Pep Guardiola menjadi pihak yang paling mendapat sorotan ketika Manchester City dikalahkan Chelsea di final Liga Champions, Minggu (30/05/21) di Estadio do Dragao, karena menerapkan taktik tanpa gelandang bertahan di awal pertandingan.
Bahkan keputusan dari Pep Guardiola tidak memasukkan nama Fernandinho atau Rodri di starting XI Man City saat berhadapan dengan Chelsea di final Liga Champions membuat Thomas Tuchel kaget.
"Saya mengharapkan Fernandinho dalam susunan pemain. Dia memilih susunan yang sangat ofensif, teknis, sangat sulit untuk mencuri bola dan merebut kembali bola," katanya.
"Segala sesuatu yang lain kami cantik sangat diharapkan. Saya pikir permainan itu luar biasa, pertama kali kami berada di sini," ujar Thomas Tuchel dikutip dari media Manchester Evening News.
Terkait keputusannya tidak memasukkan gelandang bertahan dan lebih memilih memasukkan Ilkay Gundogan yang lebih berstatus sebagai gelandang serang, Pep Guardiola memiliki pandangannya sendiri.
"Saya memutuskan keputusan, untuk memiliki pemain berkualitas. Gundogan bermain bertahun-tahun di posisi ini. Apa pendapat Anda tentang tim Guardiola? Sampaikan pendapat Anda di sini," jelas Guardiola.
1. Tidak Menyesal
"Untuk memiliki kecepatan, menemukan pemain kecil, kualitas, pemain brilian, di dalam, di tengah, dan di antara lini. Ini adalah keputusannya," lanjutnya.
Ketika ditanyai apakah dirinya menyesali keputusan yang diambbilnya sehingga Man City kalah 0-1 atas Chelsea di final Liga Champions 2020/21, begini jawaban singkat Pep Guardiola.
"Saya tidak tahu soal keputusan yang saya buat, para pemain melakukan segalanya untuk mencoba memenangkan pertandingan," jawabnya.