Bedah Formasi Real Madrid di Bawah Carlo Ancelotti: Kembalinya Penyerang Lubang
INDOSPORT.COM - Bedah formasi mengerikan klub LaLiga Spanyol, Real Madrid, usai kedatangan mantan pelatih yang pernah berjaya, Carlo Ancelotti.
Klub raksasa LaLiga Spanyol, Real Madrid, baru saja mengumumkan secara resmi penunjukan Carlo Ancelotti sebagai pelatih baru menggantikan Zinedine Zidane.
Kabar resminya Carlo Ancelotti sebagai pelatih baru Real Madrid diumumkan melalui media sosial klub berjulukan Los Blancos itu pada Rabu (02/06/21) dini hari WIB.
Manajemen Los Blancos sejatinya ingin menunjuk Massimiliano Allegri sebagai pelatih pada musim 2021-2022 mendatang. Akan tetapi, mereka kalah cepat dengan klub raksasa Serie A Italia, Juventus.
Madrid kemudian dikaitkan dengan calon kandidat lainnya yaitu Raul Gonzalez, Mauricio Pochettino, dan Antonio Conte. ketiganya akhirnya tidak dipilih dan Madrid lebih tertarik mengontrak kembali Carlo Ancelotti.
Carlo Ancelotti bukanlah sosok asing bagi pendukung Real Madrid. Pelatih berusia 61 tahun itu pernah menukangi Madrid pada periode 2013 hingga 2015 silam.
Dalam periode tersebut, dirinya sukses membawa Real Madrid meraih juara Copa Del Rey, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia antar Klub.
Sejarah bagus yang dimiliki Ancelotti bersama Real Madrid menimbulkan optimisme baru di musim depan. Namun, sebelum kesuksesan itu terulang, El Real harus siap melakukan perombakan besar di dalam skuad.
Berbeda dengan Zinedine Zidane, Carlo Ancelotti memiliki cara tersendiri dalam melatih klub baik itu dalam hal formasi maupun pemilihan pemain. Ditambah pengalaman segudang yang dimilikinya, Real Madrid diyakini akan memiliki warna tersendiri.
1. Bedah Formasi Real Madrid
Carlo Ancelotti adalah pelatih yang terkenal menerapkan formasi 'diamond' dan 'pohon natal' yang konservatif. Don Carlo tak akan jauh-jauh untuk memainkan formasi 4-3-1-2 atau 4-3-2-1 di tim yang diasuhnya.
Di masa silam, Carlo Ancelotti pernah mendapatkan sukses besar dengan formasi ini, tepatnya bersama Real Madrid dan AC Milan. Tiga gelar Liga Champions sebagai buktinya.
Skema yang diusung Ancelotti jelas akan berbeda dari Zidane yang mengusung formasi 4-3-3. Di klub asuhan Ancelotti, peran penyerang sayap tidak lagi krusial.
Justru kekuatan poros lini tengah menjadi tumpuan utama. Ancelotti akan sangat suka memiliki pemain bertipe penyerang lubang atau pun playmaker. Ancelotti juga lebih memilih fullback ketimbang penyerang sayap untuk menyisir sisi flank.
Melihat fakta ini, diyakini akan cukup banyak pemain yang pergi dan masuk di Real Madrid pada bursa transfer musim ini. Perubahan akan kentara di lini tengah dan depan.
Mari kita mulai dengan formasi 4-3-1-2. Untuk posisi kiper Ancelotti masih akan percaya kepada sosok Thibaut Courtois.
Skema empat bek tidak akan mengalami perubahan di mana Ferland Mendy (kiri), Raphael Varane (tengah), Sergio Ramos/Nacho Fernandez (tengah), dan Daniel Carvajal/Alvaro Adriozola (kanan), masih menjadi pilihan utama.
Bergeser ke tengah, trio Federico Valverde/Toni Kross, Casemiro, dan Luka Modric masih sangat dibutuhkan Ancelotti. Keempat pemain itu memiliki karakter yang kuat.
Perubahan signifikan akan terlihat di pos penyerang lubang. Dengan skuad yang ada sekarang, Isco hampir pasti akan mengisinya.
Isco merupakan anak kesayangan Ancelotti ketika pelatih Italia itu membesut Los Blancos untuk pertama kalinya. Isco sendiri memang memiliki posisi asli sebagai playmaker.
Perubahan juga akan terjadi di pos striker. Alih-alih memakai satu striker, Ancelotti akan memainkan satu rekan duet untuk Karim Benzema.
Untuk saat ini Real Madrid tidak memiliki striker kelas wahid selain Benzema. Jika melihat skuad yang ada, Mariano Diaz mungkin yang paling layak saat ini mendampingi Benzema di depan.
Bergeser ke formasi pohon natal 4-3-2-1, lini belakang tidak akan mengalami perubahan. Pos gelandang tengah yang diisi oleh Federico Valverde/Toni Kross, Casemiro, dan Luka Modric juga masih sama.
Perbedaan terlihat di pos gelandang serang di mana Ancelotti akan menduetkan dua pemain sekaligus. Artinya, Isco tidak akan sendiri di posisi ini. Melihat skaud yang ada, Eden Hazard adalah yang paling mungkin dimainkan di pos ini.
Lalu, karena dua pemain sudah menjadi gelandang serang tengah, maka Karim Benzema akan kembali sendirian menjadi ujung tombak. Dengan formasi ini, runner-up LaLiga Spanyol musim lalu itu diyakini akan menjadi tim yang dominan.
Penguasaan akan lebih mudah mereka dapatkan. Hanya saja, jangan berharap formasi 4-3-1-2 atau 4-3-2-1 memiliki dinamika permainan cepat seperti 4-3-3, Real Madrid di bawah Ancelotti akan bermain lebih lambat namun berpotensi lebih