Persipura Terbiasa Jadi Musafir, Jacksen Tiago Tak Keluhkan Format Baru Liga 1 2021

INDOSPORT.COM - PSSI telah memutuskan untuk menggunakan format baru kompetisi Liga 1 2021 dalam kongres tahunan, dimana kompetisi tersebut akan digelar enam series bubble to bubble di Pulau Jawa, selain itu juga akan membatasi kehadiran penonton.

Pelatih Persipura, Jacksen Tiago pun lantas buka suara. Menurutnya, format itu tak begitu berpengaruh bagi timnya. Sebab kata Jacksen, timnya sudah terbiasa menjadi tim musafir.

Jacksen menuturkan, format pembatasan penonton dan sentralisasi bisa dibilang langkah yang bijak di masa pandemi Covid-19, karena sebelumnya juga sudah diterapkan di kompetisi sepak bola Eropa.

'Kalau saya sebenarnya dalam masa pandemi ini, ya, itu adalah salah satu konsep yang boleh dikatakan cukup efektif. Kita bisa melihat dari beberapa kegiatan, misalnya Champions League, Europan League mereka juga melakukan itu hal yang sama. Sehingga kalau kita melihat dari aspek kesehatan terutama itu adalah sebuah hal yang positif," kata Jacksen.

"Kalau saya cuma melihat satu hal yang memberi apresiasi kepada keputusan itu, saya tidak bicara venue, atau apa, itu tidak. Tapi salah satu hal yang saya baca di situ dan yang saya salut adalah bahwa sepanjang kompetisi itu tidak ada tuan rumah. Tidak ada tim yang akan bermain di markasnya. Saya rasa paling tidak itu menjadi salah satu dasar fair play. Meskipun di wilayah Jawa, di wilayah-wilayah lain kita tidak sampai ke wilayah timur atau Kalimantan," tambahnya.

1. Punya Sisi Positif dan Negatif

Jacksen sendiri mengaku belum merasa nyaman jika kompetisi Liga 1 bakal digelar dengan kehadiran penonton. Ia bahkan menyarankan di momen ini menjadi kesempatan pihak Liga dan klub untuk menjalin kerjasama dengan stasiun televisi dan Youtube.

"Tapi paling tidak dengan keputusan itu saya rasa itu adalah salah satu langkah yang cukup bijak. Tinggal sekarang, saya secara pribadi, saya belum merasa nyaman kalau ada penonton yang hadir," kata Jacksen.

"Saya rasa mungkin saat ini alangkah baiknya kalau ada kerjasama dengan stasiun TV atau YouTube. Dari situ kita bisa menjangkau semua suporter kita supaya keamanan kita yang bekerja dalam keseharian maupun suporter kami juga," pungkasnya.

Berbanding terbalik dengan Jacksen, manajemen Persipura melalui manajer Ridwan Bento Madubun justru menganggap format tersebut akan merugikan Persipura dan kontestan lainnya dari luar Pulau Jawa.

"Buat kami, ini akan jadi kerugian khususnya tim-tim luar Jawa. Saya di sini tidak hanya berbicara Persipura saja. Ketika diizinkan dengan penonton sekalipun 10 persen akan tetapi kompetisinya di Jawa, penonton kami tidak mungkin bisa menonton. Ini yang jadi kerugian," keluh Bento.