Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022, Neymar Berpotensi Absen Usai 'Ditekel' Fans
INDOSPORT.COM – Neymar berpotensi mengalami cedera usai ‘ditekel’ oleh penggemar jelang turnamen Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Momen tersebut terjadi saat Neymar dan skuat Timnas Brasil baru saja sampai di sebuah hotel untuk mempersiapkan diri melawan Ekuador di kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Sabtu (05/06/21) pagi WIB.
Melansir dari laman Sky Sports, Neymar yang baru turun dari bus dan baru beberapa melangkahkan kakinya langsung diserbu oleh para penggemar yang telah menantikannya.
Nampak ada dua bocah perempuan dan laki-laki langsung berlari menghampirinya. Namun entah karena terlalu girang bertemu dengan idolanya, dua bocah itu pun terpeleset saat hendak meminta foto bersama dan tanda tangannya.
Keduanya pun tak sengaja menabrak serta terlihat seperti sedang menekel Neymar. Sontak kedua bocah itu langsung diangkat dan dipisahkan oleh pihak keamanan setempat sembari menangis karena dianggap membahayakan idolanya.
Insiden itu nampaknya menyebabkan pemain Timnas Brasil tersebut nampak kesakitan dan bahkan jalan tertatih-tatih saat hendak memasuki hotel.
1. Timnas Brasil Bakal Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Copa America 2020
Timnas Brasil sendiri tengah bersiap tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Ekuador yang akan di gelar di akan digelar di Estadio Beira-Rio, Porto Alegre.
Brasil sendiri diunggulkan dalam zona CONMEBOL karena telah mengantongi empat kemenangan dari empat laga babak kualifikasi dan menjadi pemuncak klasemen sementara.
Selain itu, Tim Samba selaku tuan rumah juga tengah bersiap melawan Venezuela di fase grup A Copa America 2020 pada 14 Juni mendatang.
Namun gelaran Copa America cukup menuai kontroversi dan menjadi pro kontra terutama bagi masyarakat Brasil yang menjadi tuan rumah.
Brasil ditunjuk sebagai tuan rumah usai Argentina dan Kolombia memutuskan untuk mengundurkan diri karena kasus Covid-19 dan krisis politik yang menimpa Kolombia.
Kemudian Brasil ditunjuk untuk menjadi tuan rumah Copa America pada 13 Juni hingga 11 Juli. Keputusan itu langsung diwarnai kontroversi karena Brasil sendiri tengah dihantam kasus Covid-19 yang terus membludak.