Ketika Italia Tersingkir dari Ajang Euro Meski Tak Pernah Kalah
INDOSPORT.COM – Italia pernah mengalami kisah sangat tragis dimana mereka pernah tersingkir dari ajang Euro meski tak pernah sekalipun mengalami kekalahan, bagaimana bisa?
Di ajang Euro 2020 kali ini, Italia dianggap sebagai salah satu calon kuat juara Euro 2020. Memang skuad asuhan Roberto Mancini saat ini tak diperkuat seorang pemain bintang yang benar-benar setingkat Cristiano Ronaldo atau Kylian Mbappe.
Tapi secara kedalaman, skuad Italia sangat merata di setiap posisinya. Materi pemain yang sangat merata itu membuat para pemain Italia tidak merasa ada yang spesial di antara lainnya.
Itu menjadi hal yang positif karena artinya para pemain Italia jadi bisa main lebih kompak karena semuanya berada pada level nyaris sama. Itu juga yang menjadi alasan mengapa Italia bisa meraih 7 kemenangan beruntun jelang Euro 2020.
Materi merata dan main sangat kompak membuat Italia jadi calon kuat juara Euro 2020. Tak hanya itu, Italia juga sekarang sudah lebih berani bermain menyerang dan tak sekadar cenderung bertahan saja.
Di fase grup pun, Italia hanya dikepung 3 tim yang di atas kertas kualitasnya masih di bawah mereka. Jadi semakin wajar kalau Italia dijagokan untuk setidaknya lolos dari fase grup.
Tapi tahukah kamu, Italia sebenarnya pernah merasakan kisah pahit harus langsung tersingkir dari ajang Euro sejak babak grup. Bahkan lebih mirisnya lagi, Italia sebenarnya tak mengalami kekalahan sama sekali, tapi kenapa bisa harus tersingkir dari ajang Euro?
1. Euro 2004
Jadi kejadian kelam bagi sepak bola Italia itu terjadi pada Euro 2004. Saat itu, Italia tergabung satu grup dengan Swedia, Denmark dan Bulgaria.
Menariknya, ketiga tim itu juga kualitasnya berada di bawah Italia yang artinya, situasinya sama seperti edisi kali ini. Dengan kata lain juga, Italia jadi favorit untuk bisa lolos dari fase grup dan bersaing menjadi juara.
Namun yang terjadi malah sebaliknya, Italia secara mengejutkan harus tersingkir di fase grup walau tak pernah kalah. Pertanda buruk sudah mendatangi Italia saat ditahan imbang 0-0 oleh Denmark dalam partai pembuka Euro 2020.
Melawan Swedia di laga kedua, Italia sebenarnya sudah mengawali pertandingan dengan sangat baik. Dimana, Italia sudah mampu unggul melalui Antonio Cassano di akhir babak pertama.
Hingga menit ke-80, Italia masih percaya diri karena kalau mampu pertahankan skor, maka besar kemungkinan Gli Azzuri bisa lolos ke 8 besar. Namun takdir berkata lain, Zlatan Ibrahimovic mampu mencetak gol penyeimbang di 5 menit sebelum laga usai.
Hasil imbang memaksa Italia harus menang di laga terakhir melawan Bulgaria. Tapi memang sepertinya Italia di Euro 2020 tampil sangat buruk karena melawan Bulgaria saja, mereka kesulitan.
Butuh gol super telat dari Antonio Cassano di injury time babak kedua untuk memastikan Italia bisa menang atas Bulgaria. Sayangnya, ternyata setelah laga berakhir, para pemain Italia yang baru saja merayakan kemenangan atas Bulgaria harus langsung tertunduk lesu.
Soalnya mereka ternyata tersingkir setelah Swedia dan Denmark bermain imbang 2-2. Dengan hasil itu, maka membuat perolehan poin Swedia, Denmark dengan Italia sama-sama berada di angka 5.
Secara head to head pun, ketiga tim berada dalam posisi yang sama karena sama-sama meraih hasil imbang. Dari selisih gol saat ketiga tim bertemu juga seimbang tidak ada yang lebih unggul.
Namun, dalam perhitungan tim mana yang mampu mencetak gol lebih banyak, Italia kalah disitu dari Swedia dan Denmark. Soalnya, dalam pertemuan antar tiga tim, Italia hanya mampu cetak satu gol, Denmark 2 gol dan Swedia 3 gol.
Jika ingin lebih mudah memahaminya, berikut adalah bagan hasil pertandingan dan klasemen antar ketiga tim
Denmark 0-0 Italia
Italia 1-1 Swedia
Denmark 2-2 Swedia
Main | Menang | Seri | Kalah | Selisih Gol | Poin | |
---|---|---|---|---|---|---|
Swedia | 2 | 0 | 2 | 0 | 3-3 | 2 |
Denmark | 2 | 0 | 2 | 0 | 2-2 | 2 |
Italia | 2 | 0 | 2 | 0 | 1-1 | 2 |
Jadi, bisa dibayangkan betapa sakit hatinya Italia harus tersingkir dari Euro 2020 hanya gara-gara tak mampu mencetak gol lebih banyak saja dari Denmark dan Swedia. Padahal tidak pernah kalah, tapi Italia harus tersingkir secara mengejutkan dari Euro 2004.
Skenario yang sama sangat mungkin terjadi lagi pada Euro 2020 kalau Italia meremehkan semua lawannya. Jangan lupa situasi Italia di Euro 2004 dan 2020 hampir sama dimana mereka tergabung ke dalam grup yang relatif gampang.