Bintang Euro 2020: Enis Bardhi, Muslim Keturunan Albania Tumpuan Makedonia Utara
INDOSPORT.COM – Mengenal salah satu bintang yang layak dipantau di Euro 2020, adalah Enis Bardhi gelandang muslim keturunan Albania yang bakal jadi tumpuan Timnas Makedonia Utara. Seperti apa potensinya?
Pada gelaran Euro 2020, Makedonia Utara sendiri memang wajar bila disebut sebagai kuda hitam, pasalnya ini adalah debut mereka di ajang empat tahun benua Eropa tersebut.
Sebelumnya, main di turnamen sebesar Euro hanyalah mimpi saja buat Makedonia Utara. Tapi berkat kerja keras Goran Pandev dan kawan-kawan, Makedonia Utara secara mengejutkan mampu lolos ke Euro 2020.
Perjuangan Makedonia Utara untuk lolos ke Euro 2020 sendiri tidaklah mudah. Soalnya mereka sudah harus berjuang sejak UEFA Nations League 2018/19.
Ketika itu, Makedonia Utara bertarung di Grup D4 bersama Armenia, Gibraltar, dan Liechtenstein. Berbekal status juara grup, Makedonia Utara berhak main di babak play-off Euro 2020.
Pada babak penentuan itu, Makedonia Utara sukses menunjukan kualitasnya dengan mengalahkan Kosovo dan Georgia, sekaligus memastikan mereka tampil di pesta sepak bola negara-negara Eropa tahun ini.
Di bawah asuhan pelatih Igor Angelovski, Makedonia Utara akhir-akhir ini bermain dengan formasi 3-5-2. Formasi yang bisa dimodifikasi menjadi 5-3-2 ini adalah pakem yang dipakai Igor Angelovski saat mengalahkan Jerman.
Benar, Makedonia Utara sempat membuat kejutan di April lalu saat mengalahkan Jerman di kualifikasi Piala Dunia. Ketika itu bermain di kandang sendiri, Jerman tak berkutik melawan Makedonia Utara.
Dalam formasi 3-5-2, kunci kekuatan Makedonia Utara sebenarnya ada di lini tengah. Di mana ada tiga pemain berpengalaman yang mengisi lini tengah Makedonia Utara.
Mereka adalah Elif Elmas, Ezgjan Alioski dan Enis Bardhi. Elmas saat ini main di Napoli, Alioski adalah bintang Leeds United, sedangkan Bardhi adalah pemain andalan Levante.
Khusus nama terakhir, INDOSPORT coba merangkum profil singkatnya lantaran sang pemain punya potensi untuk jadi bintang serta tumpuan Makedonia Utara.
Enis Bardhi lahir di Skopje, Makedonia yang kini berubah nama jadi Makedonia Utara. Pemain berusia 25 tahun tersebut memiliki darah Albania dari sang orang tua, sehingga dirinya punya peluang untuk memperkuat Timnas Albania atau Kosovo.
Bahkan dalam salah satu wawancara, Enis Bardhi sempat mengutarakan niatnya untuk bisa memperkuat Timnas Albania, namun sayang tim pelatih Shqiponjat tak pernah melakukan kontak untuk mengundangnya ke pemusatan latihan
“Saya tidak percaya ada orang Albania yang lahir di Skopje, dengan keluarga Albania, yang tidak ingin bermain untuk Albania,” ucap Enis Bardhi dilansir panorama.com.
Kembali ke karir sepak bola. Di awal-awal masa profesionalnya sebagai pesepak bola, Enis Bardhi memperkuat tim lokal Makedonia Utara, FC Shkupi hingga tahun 2013.
Setahun berselang, dirinya memutuskan hengkang dan bergabung ke Bröndby IF di skuad junior. Namun hanya bertahan delapan bulan, Enis Bardhi kembali pindah dan kali ini menuju tim senior Prespa Birlik di Liga Swedia dengan status pinjaman.
Sinar Enis Bardhi sendiri mulai terlihat saat memperkuat klub Hungaria, jpest. Di klub ini, Enis Bardhi mampu bertahan hingga tiga musim dan catatkan 79 pertandingan, plus torehan 20 serta 10 assists di semua ajang.
Pencapaiannya tersebut membuat tim La Liga Spanyol, Levante kepincut untuk mendatangkannya. Dengan mahar 1,5 juta euro, Levante berhasil memboyong sang gelandang ke Ciutat de València pada musim 2017/18.
Sejak bergabung dengan Levante, total Enis Bardhi mampu tampil sebanyak 130 pertandingan dengan torehan 21 gol serta 12 assists di semua ajang. Salah satu pencapaian impresifnya bersama Levante mungkin terjadi pada pekan 37 La Liga 17/18.
Saat itu, Enis Bardhi berhasil cetak dua gol saat menghadapi Barcelona dan membawa timnya menang tipis 5-4 di partai kandang.
Sementara di level timnas, Enis Bardhi yang lakukan debut pada 27 Maret 2015 silam tercatat sudah bermain buat The Lions sebanyak 30 partai dan mencetak 6 gol.
1. Gaya Main dan Potensi
Melihat dari cuplikan beberapa pertandingannya, Enis Bardhi bisa dibilang sebagai pemain serbaguna. Dia bisa bermain sebagai gelandang tengah atau peran di belakang striker, meski sepanjang musim lalu lebih banyak digunakan di sayap kiri.
Dilansir laman Whoscored, Bardhi dideskripsikan sebagai pemain yang suka menggiring bola, menembak dari jarak jauh dan melakukan cut inside dari sisi kiri yang menjelaskan mengapa dia sering digunakan sebagai winger.
Dalam 90 menit, diketahui Enis Bardhi mampu membuat 1,8 tembakan, membuat 1,1 operan kunci dan menyelesaikan 1,1 drible per game di La Liga sejauh ini. Dia juga memiliki tingkat penyelesaian akhir mencapai 76,3%
Lebih jauh lagi, Bardhi telah terbukti menjadi target bek lawan karena ia telah dilanggar rata-rata 1,4 kali musim ini. Sebuah indikasi betapa berbahayanya pergerakan sang pemain.
Namun ada satu kekurangan dalam permainan Enis Bardhi, yakni gerakan yang terlalu agresif dan kerap membuatnya dapat hukuman hingga kartu kuning.
*Momen Enis Bardhi bersama keluarga