x

Aksi Simon Kjaer di Euro 2020 dan Urutan Penanganan Saat Atlet Kolaps di Lapangan

Minggu, 13 Juni 2021 17:31 WIB
Editor: Subhan Wirawan
Pemain Timnas Denmark, Christian Eriksen Mendapat Perawatan

INDOSPORT.COM – Melihat dan mengetahui urutan pertolongan pertama saat atlet sedang kolaps atau tidak sadarkan diri di tengah lapangan, seperti yang dilakukan Simon Kjaer kepada Christian Eriksen di Euro 2020.

Sebelumnya, sebuah aksi terpuji baru saja dilakukan kapten Timnas Denmark, Simon Kjaer saat berikan pertolongan pertama kepada rekan setimnya, Christian Eriksen yang tak sadarkan diri di matchday pertama Euro 2020.

Christian Eriksen sendiri diketahui mengalami kolaps yang diduga dipicu oleh serangan jantung dalam laga pembuka Grup B Euro 2020 antara Denmark vs Finlandia di stadion Parken, Sabtu (12/06/21) malam WIB.

Baca Juga
Baca Juga

Kejadian bermula, ketika playmaker Inter Milan itu berusaha menerima umpan dari rekannya di pinggir lapangan pada penghujung babak pertama. Namun sesaat bola hendak diterima oleh Eriksen, ia langsung terjatuh tak sadarkan diri.

Sontak hal itu langsung membuat para pemain Denmark dan Finlandia panik. Situasi di stadion Parken pun langsung mendadak bisu diiringi tangis kesedihan dari penonton.

Di balik kekagetan yang terjadi dan sebelum tim medis masuk ke lapangan, Simon Kjaer diketahui muncul sebagai ‘malaikat penyelamat’ Eriksen. Berkat tindakan sigap Kjaer, nyawa Eriksen bisa tertolong.

Kapten Denmark, Simon Kjaer begitu tahu Christian Eriksen alami kolaps, ia langsung mencoba membuka mulut rekannya. Langkah itu dilakukan Kjaer agar memastikan lidah tak tertelan sehingga Eriksen masih bisa bernafas.

Kjaer juga merupakan orang pertama yang memberikan pertolongan CPR (resusitasi jantung paru) pada Eriksen yang tiba-tiba roboh di sudut lapangan jelang berakhirnya babak pertama antara Denmark dan Finlandia ini.

Pertolongan yang diberikan oleh Kjaer sebelum Eriksen mendapatkan penanganan dari tim medis tersebut diyakini adalah kunci tertolongnya eks playmaker Tottenham Hotspur ini. Berkat kesigapan sebagai seorang kapten, Kjaer telah menjadi malaikat penyelamat nyawa bagi Eriksen juga.

Dalam dunia olahraga, insiden tongue swallowing atau lidah tertelan akibat benturan atau serangan jantung mendadak, memang kerap kali terjadi bahkan jadi momok menakutkan andai telat melakukan pertolongan.

Tertelannya lidah adalah salah satu kejadian sederhana yang bisa mengakibatkan kematian, karena hulu kerongkongan yang tertutup menyebabkan seseorang yang mengalami tertelannya lidah menjadi tidak bisa bernapas.

Hal ini disebabkan jalur napas menjadi tertutup, karena jalur nafas, baik saat bernapas dari mulut maupun dari hidung, melewati hulu kerongkongan ini.

Baca Juga
Baca Juga

Tak heran, jika saat pesepak bola atau atlet lain terkapar tak sadarkan diri, tindakan pertama yang dilakukan adalah mengecek kondisi mulut korban dan memastikan sirkulasi udara ke kerongkongan tidak tertutup.

Selain melihat sirkulasi udara lewat mulut, ada beberapa hal serta tindakan yang juga wajib dilakukan orang-orang disekitar andai melihat atlet ataupun orang biasa yang alami tongue swallowing. Apa sajakah itu? Lebih lengkapnya, berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:


1. Pertolongan Pertama Saat Benturan di Lapangan

Oleg Gusev

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa saat atlet atau orang sekitar terjatuh tak sadarkan diri, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengecek saluran pernapasan.

Salah satu Fisioterapis Olahraga, Matias Ibo dalam salah satu wawancaranya mengatakan, hal paling penting sebagai pertolongan pertama saat terjadi benturan di lapangan adalah melaksanakan prinsip DR ABC atau Danger Response, Airway, Breathing and Circulation, terhadap korban benturan.

Andai sang korban alami tongue swallowing, sebisa mungkin orang terdekat berusaha untuk mengeluarkan lidah dengan posisi kepala didongakkan, yaitu dengan mengangkat dagu dan kepala korban.

Namun perlu diperhatikan, situasi lidah tertelan membuat korban sulit bernapas sehingga penderitanya membutuhkan pertolongan secepatnya, paling lambat adalah tiga menit.

Selain itu, orang yang berusaha menyelamatkan sebaiknya jangan menggunakan tangan mereka (penyelamat) sendiri untuk masuk ke dalam mulut korban dalam usaha menggerakkan lidah korban, karena ini bisa berakibat gerakan refleks korban untuk menggigit tangan penolong atau bahkan semakin membuat korban kesulitan dalam membuka jalur pernapasannya lagi melalui lidahnya.

Bila pemain atau tersebut pingsan akibat cedera terkait tulang belakang, kepala, atau leher, harus diperhatikan bahwa korban tidak boleh sembarangan diangkat lantaran bisa berpotensi memperburuk kondisi.

Siapkan tandu khusus atau papan rata untuk mengangkat, dan minimal menggunakan enam orang saat memindahkan atlet atau korban ke tandu. Teknik mengangkatnya pun harus bersamaan, yakni dari ujung kepala hingga kaki.

DenmarkEuro 2020Christian EriksenEuroBola InternasionalSimon KjaerEuforia Eropa

Berita Terkini