Termasuk Ramos, 4 Pemain yang 'Habis Manis Sepah Dibuang' oleh Real Madrid
INDOSPORT.COM - Sergio Ramos bukan yang pertama, sejumlah bintang besar pernah meninggalkan klub LaLiga Spanyol, Real Madrid. dengan menyisakan rasa kecewa yang mendalam.
Melalui laman resmi klub, Real Madrid menginformasikan jika sang kapten, Sergio Ramos, telah resmi berpisah dengan mereka. Sergio Ramos memang dalam beberapa hari ke belakang tengah dirumorkan bakal tinggalkan Real Madrid.
Alasannya perpanjangan kontrak yang tak kunjung disepakati antar dua pihak. Baik itu Real Madrid maupun Sergio Ramos sulit sekali menemukan kata sepakat dalam negosiasi tersebut.
Meski begitu, awalnya suporter Real Madrid masih percaya diri kalau pemain kesayangannya, Ramos bakal bertahan. Apalagi Real Madrid telah menunjuk pelatih Carlo Ancelotti yang dianggap bisa membujuk Ramos untuk bertahan.
Sayangnya per hari ini, Real Madrid telah mengumumkan perpisahannya dengan Ramos. Rupanya, terkuak bahwa ada ketidaksepahaman dalam negosiasi kontrak sang pemain.
Dalam pernyataannya kepada media, Sergio Ramos mengaku kecewa karena klub yang telah dibelanya selama lebih dari satu dekade itu menolak memberikan dua tahun kontrak sesuai tuntutannya.
Hal ini pun semakin memberikan kesan negatif kepada tim Real Madrid sebagai tim yang dianggap tak segan mendepak dan memperlakukan buruk para legendannya.
Termasuk Ramos, setidaknya ada empat bintang Real Madrid di era modern yang harus meninggalkan klub dengan rasa kecewa. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
1. Sergio Ramos
Pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak Sergio Ramos di Real Madrid sudah berlangsung selama setahun terakhir. Namun, presiden El Real, Florentino Perez, hanya ingin memberikan perpanjangan kontrak satu tahun kepada Ramos.
Sementara Ramos menuntut setidaknya dua tahun perpanjangan kontrak untuk dirinya. Perdebatan ini cukup memakan waktu sampai akhirnya Real Madrid kokoh pada pilihannya dan mendepak Ramos.
Situasi ini memang kerap terjadi di tim-tim besar dengan pemain besar. Di Milan, Andrea Pirlo juga pernah diperlakukan yang sama ketika hanya diberi perpanjangan satu tahun kontrak meski usianya masih produktif.
Di usianya yang ke-35 tahun, Sergio Ramos masih membuktikan diri memiliki kontribusi besar bagi Real Madrid. Bukan cuma kemampuan teknis di lapangan, ia juga menjadi sosok pemimpin yang disegani.
Wajar saja jika Sergio Ramos kecewa dengan sikap Real Madrid yang tidak percaya kepadanya dan memilih memberikan kontrak satu tahun saja kepada pemain yang telah mempersembahkan empat gelar Liga Champions Eropa itu. Pensiun di Santiago Bernabeu merupakan jalan ideal bagi Ramos.
2. Iker Casillas
Nasib yang kurang lebih sama pernah menimpa kiper Iker Casillas. Casillas telah memutuskan meninggalkan Madrid menuju Porto pada 2015. Kiper timnas Spanyol itu dengan sangat terpaksa harus meninggalkan semua kenangan manis bersama klub yang ia cintai sejak kecil.
Sepanjang 25 tahun, kiper berusia 34 tahun itu telah menghabiskan seluruh karir sepak bolanya bersama Los Blancos. Casillas tumbuh sebagai ikon klub dan legenda El Real hingga akhirnya pintu keluar Santiago Bernabeu terbuka secara menyakitkan untuk Casillas.
Meski loyalitasnya tak ternilai, Casillas harus pergi dengan cara yang pahit. Tak dihadiri rekan-rekan setimnya yang tengah melakukan perjalanan pra-musim ke Australia, Casillas harus menahan tangis sendirian.
Jika membayangkan perpisahan legenda Barcelona, Xavi Hernandez yang meraih treble winners, rasanya Casillas tak pantas diperlakukan sedemikian pahitnya sebagai orang yang telah banyak memberikan sesuatu kepada klub.
Presiden Real Madrid, Florentino Perez, dikenal sebagai sosok yang angkuh dan kejam terhadap pemain. Meski Perez memiliki ambisi untuk membangun ‘Los Galacticos’ dengan tim mewah, Perez kerap mengorbankan para pemain Madrid demi menggapai ambisi pribadinya.
Usai membuang para pemain hebat Madrid seperti Kaka, Mesut Ozil, hingga Di Maria, kini Perez mendepak Casillas yang merupakan legenda klub.
Sebenarnya Perez sudah lama ingin membuang Casillas. Ibu Casillas, Mari Carmen pernah menyatakan kepada media Spanyol, El Mundo, bahwa Presiden Madrid itu telah melakukan kampanye kotor terhadap Casillas sejak ia kembali untuk kedua kalinya sebagai presiden pada 2009.
Menurut Mari Carmen, Casillas telah menjadi korban ‘fitnah’ dalam beberapa tahun terakhir yang akhirnya membuat Casillas hengkang. Media El Mundo juga menyatakan bahwa Perez ingin memboyong kiper Juventus Gianluigi Buffon karena Perez lebih suka pemain yang tinggi.
1. 3. Raul Gonzales
Setara dengan Sergio Ramos dan Iker Casillas, Raul Gonzales juga masuk ke dalam tinta emas sejarah Real Madrid sebagai pemain paling penting.
Pemain berjuluk 'Pangeran Santiago Bernabeu' itu sudah ada di Madrid sejak 1992 dan bermain hingga tahun 2010. Sayang, perpisahan Raul dengan Real Madrid tidak berlangsung dengan baik layaknya seorang legenda.
Raul memang mengalami masa-masa sulit di pengujung kariernya bersama El Real dengan tersingkir dari tim inti. Real Madrid saat itu baru saja mendatangkan bomber-bomber muda seperti Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema.
Bahkan, fans pun mulai menyuarakan kekecewaan pada performa Raul. Sayang, klub tidak bisa memberikan pembelaan bagi Raul.
Sang megabintang yang kala itu berusia 33 tahun dianggap telah habis. Meski Mourinho merayunya untuk tetap bertahan, namun Raul lebih memilih untuk pergi.
Perpisahan pun terjadi begitu saja. Alih-alih ada penghormatan di laga terakhir, Raul Gonzales pergi bak pemain yang baru 2-3 tahun membela El Real.
Sang legenda akhirnya melipir ke Bundesliga Jerman bersama klub Schalke di mana ia masih bisa mencetak sejumlah gol. Real Madrid sendiri sepertinya merasa bersalah. Beberapa tahun lalu Raul akhirnya ditunjuk sebagai salah satu pelatih di tim junior Los Blancos.
4. Fernando Hierro
Meski tak sepahit Ramos atau Casillas, namun kekecewaan juga mengiringi hati Fernando Hierro sewaktu meninggalkan Real Madrid. Bek karismatik yang telah mempersembahkan banyak trofi bagi Real Madrid itu harus pergi dengan menyisakan konflik.
Ceritanya berawal dari kekecewaan Fernando Hierro ketika ada jurnalis yang masuk ke ruang ganti Real Madrid sewaktu memenangkan titel LaLiga 2002/03.
Hal itu berlanjut pada acara jamuan makan malam di restoran lokal. Fernando Hierro dan sejumlah pemain Real Madrid mengancam memboikot acara.
Pihak klub rupanya merespons hal ini dengan tegas. Manajemen Los Blancos langsung mengakhiri hubungannya dengan Fernando Hierro.
Padahal, selepas musim itu Fernando Hierro dan Real Madrid sepakat akan adanya perpanjangan kontrak baru. Fernando Hierro akhirnya harus pergi berpetualang di klub Al Rayyan dan Bolton Wanderers.
Barulah dua tahun selepas kepergiannya, pihak klub memberikan seremonial penghargaan kepada dirinya yang sudah 14 tahun memperkuat klub dan mempersembahkan trofi LaLiga Spanyol serta Liga Champions.