Konspirasi Inggris Sebaiknya Menghindari Status Juara Grup D Euro 2020
INDOSPORT.COM - Ada sebuah konspirasi yang mengharuskan Inggris sebaiknya menghindari status juara grup D di Euro 2020, mengapa harus begitu?
Harus diakui kalau performa Inggris dalam 2 laga awal Euro 2020 sangat tidak meyakinkan. Melawan Kroasia yang sudah dihuni banyak prajurit tua, Inggris hanya bisa menang susah payah 1-0 saja.
Itu masih mending, situasi semakin memburuk ketika Inggris harus ditahan imbang 0-0 oleh Skotlandia. Padahal dari segara penjuru mata angin, tidak ada alasan Inggris bisa ditahan imbang oleh Skotlandia.
Secara Inggris ini dipenuhi banyak pemain bintang seperti Harry Kane, Raheem Sterling, Phil Foden, hingga Mason Mount (yang terus dipuji Gary Lineker). Belum lagi Inggris katanya diperkuat seorang pemain yang kemampuannya adalah gabungan 3 pemain legendaris AC Milan.
Yaitu Kalvin Phillips, ia dianggap oleh media di Inggris adalah gabungan dari Kaka, Gennaro Gattuso dan Andrea Pirlo. Philips disebut memiliki kemampuan passing seperti Pirlo, tekel keras bak Gattuso dan dribling indah layaknya Kaka.
Tapi mengapa performa Inggris jauh dari harapan hingga pekan kedua Euro 2020? bagaimana kalau sebenarnya pelatih Gareth Southgate ini sengaja menyimpan kekuatan terbaiknya untuk fase gugur Euro 2020.
Sekalian, demi menghindari status sebagai juara grup D di Euro 2020. Tunggu dulu, mengapa Inggris harus menghindari status sebagai juara grup D di Euro 2020?
1. Demi Menghindari Tim Kuat di Grup F
Jadi, kalau melihat bagan pertandingan, juara grup D akan bertemu dengan runner grup grup F di babak 16 besar. Seperti yang kita tahu kalau grup F ini berisikan raksasa Eropa seperti Jerman, Prancis, dan Portugal.
Siapapun yang menjadi runner up di grup F, bakal menjadi penjegal serius langkah Inggris menjadi juara Euro 2020. Bahkan jika seandainya Hungaria yang menjadi runner up grup F, Inggris juga harus menghindarinya.
Soalnya, mampu lolos dari grup neraka di F, sudah pasti memiliki kemampuan mengerikan. Jadi, apapun yang terjadi, Inggris harus menghindari status sebagai juara grup D agar tak langsung bertemu dengan tim kuat di grup F.
Menjadi runner up grup D, akan menjadi lebih aman untuk Inggris karena hanya akan bertemu dengan runner up grup E. Di grup E sendiri, lawan-lawannya jauh lebih mudah ketimbang grup F dengan Spanyol yang paling kuatnya.
Itupun, Spanyol seharusnya tidak akan menjadi runner up, sehingga kemungkinan lawan akan berkisar antara Swedia, Slovakia atau Polandia. Oleh karena itu, menjadi runner up grup D lebih baik dari pada harus jadi juara grup.
Jika kita sudah mengetahui fakta tersebut, maka cukup wajar melihat Inggris seperti menghindari status juara grup. Makanya Inggris pun saat ini sudah berada di posisi kedua di bawah Ceko.
Kebetulan? rasanya tidak, ini terlihat seperti sudah disetting kalau Inggris tak boleh menjadi juara grup, makanya mainnya biasa-biasa saja sejauh ini. Tapi namanya juga konspirasi, perlu dibuktikan kebenarannya, apakah Inggris ada usaha untuk menghindari juara grup D atau tidak.
Jawaban dari pertanyaan itu bisa kita temukan pada laga terakhir fase grup D melawan Ceko. Jika Inggris di laga itu seperti bermain apa adanya dengan berharap hasil pertandingan berakhir seri, berarti benar ada konspirasi menghindari status juara grup D di Euro 2020.