Akhiri Dualisme, Presiden Arema FC Siap Bertemu Keluarga Pendiri Arema
INDOSPORT.COM - Arema FC masih terselimut dalam dualisme. Kini untuk menyudahi dualisme ini, Presiden tim Singo Edan, Gilang Widya Pramana pun siap menemui yayasan dan keluarga pendiri Arema.
Bukan tanpa alasan bagi Gilang melakukan itu semua. Sebab baginya ia ingin menuntaskan permasalahan dualisme tersebut.
"Kami sangat membuka diri dan mengajak bersama agar Arema Indonesia menjadi kesatuan besar klub yang dibanggakan Aremania. Ini itikad baik dan jalan kami yang terasa paling tepat untuk menyatukan Arema dengan cara menjadi satu pengelolaan," ujarnya.
Diketahui ada dua tim dengan nama Arema saat ini. Di Liga 1 ada Arema FC sementara di Liga 3 ada Arema Indonesia. Dualisme di tubuh Arema ini sudah berjalan sekiranya satu dekade dan berbagai cara penyatuan telah mengalami kebuntuan.
Langkah penyelesaian yang ditawarkan Gilang adalah dengan penggabungan dua aktifitas pengelolaan sepakbola itu menjadi satu, yakni dengan cara membeli Arema Indonesia yang kini bermain di Liga 3 Regional Jatim.
Dengan langkah tersebut menurutnya akan lebih mudah pula pihaknya untuk berkoordinasi dengan banyak pihak yang menjadi stakeholder Arema.
Arema Indonesia disebutnya adalah bagian penting sebagai klub yang akan mencetak para pemain muda Arema. Apalagi sekarang Arema FC juga membina usia dini dan remaja yang juga mengikuti kompetisi resmi Elite Pro Academy usia 16, 18, dan 20 tahun.
"Kompetisi Liga 3 menjadi area menambah jam terbang bagi pemain-pemain muda dalam meniti karier di sepak bola. Apalagi ada momentum akan mendekati kompetisi Liga 3 yang segera digelar," tuturnya.
1. Dukungan dari Aremania
Gilang mengaku inisiatif ini murni datang dari dirinya sebagai Aremania. Terlebih para Aremania di luar sana yang sangat mengharapkan ada langkah konkret yang dilakukan karena dualisme tak kunjung usai.
“Saya gabung di sini berangkat dari seorang Aremania dan bukan figur yang selama ini terlibat dalam dualisme. Ini murni untuk menjalani amanah dari Aremania,” beber ia.
Pria yang dijuluki Juragan 99 ini juga menambahkan bahwa jalan menuntaskan dualisme ini akan ditempuh dengan cara bermartabat dan menjunjung tinggi prinsip kekeluargaan.
“Tentu kami selalu bersedia menyelesaikannya dengan cara yang bermartabat dan menjunjung tinggi prinsip kekeluargaan. Kami sangat membuka diri diskusi bersama pihak Yayasan Arema termasuk keluarga besar pendiri,” pungkasnya.