Parah! Alvaro Morata Jeblok di Euro 2020, Anaknya Dapat Ancaman Mati
INDOSPORT.COM - Striker timnas Spanyol yaitu Alvaro Morata benar-benar sedang depresi karena penampilan buruknya di Euro 2020 membuat banyak fans kecewa.
Meski sudah mengoleksi satu gol dan mampu membawa timnas Spanyol lolos ke babak 16 besar Euro 2020, Alvaro Morata mendapat kritikan keras dari para fans karena bermain jeblok.
Pemain Juventus itu membuat banyak kesalahan dengan membuang peluang hingga gagal mengeksekusi tendangan penalti saat bersua Slovakia di laga terakhir Grup E.
Morata mengaku saat laga melawan Slovakia dirinya bermain buruk karena sangat depresi. Pasca hasil imbang melawan Polandia di laga kedua Grup E, dirinya mendapat ancaman kalau anaknya akan dibunuh.
"Saya tak bisa tidur sembilan jam pasca duel melawan Polandia. Saya menerima ancaman, hinaan kepada keluarga. Mereka bilang, 'Kami harap anak-anakmu akan mati'," ujar Morata dilansir dari ESPN.
"Saya paham kalian mengkritik saya karena tidak mencetak gol. Tapi, seharusnya mereka tahu bila mereka ada di posisi saya. Mereka harus sadar bagaimana rasanya menerima ancaman, saat ada yang bilang anak-anakmu akan mati,"
"Saat saya tiba di hotel, saya menjauhkan telepon saya. Namun, hal yang mengganggu adalah mereka mengatakan hal semacam ini pada istri dan anak saya di stadion," tuturnya menambahkan.
1. Alvaro Morata Butuh Pelukan
Pundit sepakbola sekaligus mantan bek Manchester United, Gary Neville, buka suara terkait buruknya penampilan Alvaro Morata. Dirinya menilai, Morata sangat rapuh dan membutuhkan pelukan bukan hinaan.
"Morata bukan Diego Costa, Lewandowski, Kane atau pemain dengan karakter yang bermental baja. Dia tidak seperti itu, dia sangat berbeda," ujar Gary Neville dilansir dari Mirror.
"Morata terlihat ketakutan saat mendapat peluang. Entah, mungkin kritik dari pers dan penonton mempengaruhinya. Dia tampak 'rentan' dan selalu butuh pelukan," imbuhnya.