Ketika Lionel Messi Tolak Gelar Pemain Terbaik Copa America 2015
INDOSPORT.COM – Kegagalan Lionel Messi meraih titel bergengsi untuk Argentina pernah membuatnya menolak gelar pemain terbaik. Hal tersebut terjadi di Copa America 2015.
Tak ada yang tak mengenal sosok Lionel Messi. Peraih enam gelar Ballon d’Or ini membesarkan namanya di dunia sepak bola berkat aksinya di rumput hijau.
Torehan gol, assist, dan gelar di level klub menjadi bukti kejeniusan pemain yang di bulan Juni ini telah berusia 34 tahun tersebut.
Meski bergelimang gelar individu dan di level klub, di usianya yang telah menginjak kepala tiga, Messi masih memiliki satu harapan yang belum bisa ia tuntaskan. Harapan itu membawa negaranya meraih gelar bergengsi.
Jangan salah dulu. Lionel Messi pernah membawa Argentina meraih titel bergengsi yakni medali emas Olimpiade Beijing 2008. Namun, raihan itu belumlah cukup.
Keberhasilan Cristiano Ronaldo, yang tak lain adalah pesaingnya, membawa Portugal meraih titel Euro 2016 dan UEFA Nations League 2019 membuat Messi kian merasa kecil.
Sejatinya, pemain berjuluk La Pulga ini pernah memiliki kesempatan membawa Argentina sebanyak empat kali. Sayangnya, ia gagal menuntaskan laga terakhir atau final.
Keempat final tersebut adalah Copa America 2007 (kalah dari Brasil), Piala Dunia 2014 (tumbang dari Jerman), Copa America 2015 dan Copa America Centenario 2016 (kalah dari Chile di dua ajang ini).
Saking kesalnya selalu gagal membawa Argentina menjuarai gelar, Lionel Messi pernah menolak diberikan penghargaan pemain terbaik pada Copa America 2015. Bagaimana kisahnya?
1. Tolak Penghargaan Pemain Terbaik, Messi Frustrasi?
Tahun 2015 merupakan tahun yang mengagumkan bagi Messi secara pribadi. Ia mampu membawa Barcelona meraih Treble Winners kala itu.
Usai perjalanan apik bersama Barcelona, Messi pun mengusung misi melengkapi tahun tersebut dengan gelar untuk Argentina, yakni di ajang Copa America 2015.
Pada awal perjalanan di Copa America 2015 yakni fase grup, Messi hanya mencetak satu gol saja yakni di laga pertama melawan Paraguay.
Setelahnya, ia tak mencetak gol. Meski begitu, ia membawa Argentina melaju ke perempat final dan semifinal. Di semifinal inilah, magis La Pulga kembali terlihat.
Tiga assist ia buat di semifinal saat Argentina melumat Paraguay dengan skor 6-1. Dengan tersingkirnya Brasil di babak perempat final, di atas kertas La Albiceleste diprediksi akan menjadi kampiun.
Apalagi di partai puncak, Argentina ‘hanya’ akan menghadapi Chile. Messi pun merasa yakin kali ini kutukan dirinya gagal di final bersama La Albiceleste akan berakhir.
Di partai puncak pun, laga berlangsung sengit dan laga harus dilanjutkan hingga drama adu penalti. Di babak ini, Messi memberi asa di mana ia berhasil menuntaskan tugasnya sebagai eksekutor pertama.
Dua eksekutor Chile pun juga berhasil menuntaskan tugasnya. Namun, penendang kedua Argentina yakni Gonzalo Higuain gagal. Pun dengan penendang ketiga yakni Ever Banega.
Dengan tuntasnya eksekusi empat eksekutor Chile, mimpi Messi membawa Argentina juara kembali pupus. Meski begitu, La Pulga dinobatkan sebagai pemain terbaik di ajang ini.
Mendapat gelar individu tak membuat Messi puas. Bahkan, mungkin saking frustrasinya, La Pulga memlih menolak penghargaan pemain terbaik itu.
Dalam rekaman video Copa America 2015, terlihat panitia menyingkirkan gelar pemain terbaik dari panggung. Rumor beredar bahwa Messi, yang berhak mendapatkannya, malah meminta seremoni penghargaan pemain terbaik itu ditiadakan.
Kejadian itu tak ayal masuk dalam tinta sejarah Copa America di mana untuk pertama kalinya ajang ini tak ada pemain terbaik atau Most Valuable Player (MVP).