Mengapa Manchester United Tergila-gila dengan Jadon Sancho?
INDOSPORT.COM â Manchester United resmi memperkenalkan Jadon Sancho sebagai pemain anyarnya musim depan. Peresmian ini mengakhiri perburuan Setan Merah akan tanda tangan pemain berusia 21 tahun tersebut.
Klub raksasa Liga Inggris, Manchester United, akhirnya resmi memperkenalkan rekrutan baru pada bursa transfer musim panas ini yaitu Jadon Sancho.
Kabar resminya Sancho ke Man United diumumkan melalui akun Twitter resmi klub berjulukan Setan Merah itu pada Kamis (01/07/21) malam WIB.
"Kami telah menyetujui kesepakatan pada prinsipnya untuk transfer Jadon Sancho ke United!" tulis Twitter resmi Manchester United.
Seperti diketahui, Manchester United membeli Jadon Sancho dari klub Bundesliga Jerman, Borussia Dortmund, dengan mahar 90 juta euro atau sekitar 1.5 triliun rupiah.
CEO Borussia Dortmund, Hanz Joachim Watzke, sempat mengungkapkan kalau dirinya sangat berat melepas kepergian pemain Timnas Inggris tersebut.
Namun ia tidak bisa berbuat banyak karena Jadon Sancho memang menginginkan untuk hengkang dari Borussia Dortmund demi bergabung ke Manchester United.
"Ya, kami sudah mencapai kata sepakat dengan Manchester United terkait transfer Jadon Sancho," ujar Hanz Joachim Watzke.
"Kami ingin mempertahankannya, namun Jadon mengungkapkan bahwa ia ingin pergi. Kami tidak senang dengan uang yang kami dapat, namun kami sedih karena ia pergi," tuturnya menambahkan.
Kabar peresmian ini pun mengakhiri perburuan Man United akan jasa Sancho yang telah berlangsung dua tahun lamanya sejak sang pemain meledak bersama Dortmund.
Kengototan Manchester United untuk mengamankan tanda tangannya membuat banyak pihak bertanya-tanya, apa yang mengilhami tekad Setan Merah hingga berani membayar mahal Jadon Sancho?
1. Jadon Sancho dalam Angka
Kebutuhan Manchester United akan Jadon Sancho berangkat dari tiadanya sosok winger andal di skuat arahan Ole Gunnar Solskjaer.
Di Man United sendiri, Solskjaer hanya memiliki 4 winger aktif yakni Marcus Rashford, Daniel James, Anthony Martial, dan Mason Greenwood.
Selain Daniel James, tiga pemain lainnya bukanlah winger murni melainkan pemain yang sejak awal brmain penyerang tengah atau pemain bernomor 9.
Man United memang masih memiliki Juan Mata. Namun, hingga saat ini kontraknya belum diperpanjang dan ia juga bukan winger murni.
Itulah alasan pertama mengapa Sancho didatangkan guna menambah daya serang dari sisi lapangan baik di kanan maupun di kiri dalam formasi 4-2-3-1 andalan Solskjaer.
Tapi, dari sekian banyak pemain hebat di posisi itu, mengapa Man United hanya mati-matian mengejar Sancho? Jawabannya adalah konsistensi.
Output Sancho di Borussia Dortmund dalam tiga musim terakhir terbilang konsisten. Tercatat, ia berada dalam urutan ke-10 pemain dengan jumlah gol dan assist terbanyak di lima liga top Eropa sejak musim 2018/19 dengan torehan 37 gol dan 41 assist.
Selain itu, Sancho juga berada di tempat ketiga pemain dengan assist terbanyak di lima liga top Eropa sejak musim 2018/19 dengan jumlah 41 assist di belakang Thomas Muller dan Lionel Messi.
Dinukil dari Sky Sports, statistik Sancho per 90 menit juga berada di atas seluruh penyerang Man United di kancah liga sepanjang musim 2020/21 lalu.
Sancho unggul dalam Goal Involved dengan rata-rata 0,85 gol per 90 menit (sama dengan Cavani), unggul dalam Chances Created dengan rata-rata 2,9 peluang per 90 menit.
Catatan-catatan itu saja telah cukup membuat Solskjaer dan petinggi Man United yakin. Apalagi, melihat keuntungan lain yang dimiliki Sancho yakni masih berusia muda dan berstatus Homegrown Player.