De Bruyne Beberkan Alasan Performa Minornya di Laga Belgia vs Italia
INDOPSORT.COM - Usai tampil kurang maksimal saat membela negaranya di laga Belgia vs Italia pada perempat final Euro 2020, Kevin de Bruyne pun buka suara. Ia mengaku tengah dirundung cedera saat Belgia harus mengakui keunggulan Italia dengan skor 1-2.
Gelandang kreatif 30 tahun tersebut mengatakan jika kansnya untuk turun ke lapangan sebenarnya tipis namun ia tetap ingin membela panji De Rode Duivels. Padahal otot ligamen di kakinya mengalami robek sejak partai babak 16 besar menghadapi Portugal.
Alhasil tugas De Bruyne sebagai motor serangan Belgia tidak berjalan lancar. Tanpa assist maupun gol, ia harus melihat Nicolo Barella dan Lorenzo Insigne bergantian menjebol gawang Thibaut Courtois sebelum Romelu Lukaku membalas sekali via eksekusi penalti di awal babak kedua.
"Sudah empat atau lima pekan terakhir aku merasa tidak nyaman sebenarnya namun staf medis sudah bekerja keras. Sebuah keajaiban aku bisa bermain karena ligamenku cedera," ujar De Bruyne.
"Aku punya tanggung jawab pada Belgia, sayang tidak bisa berbuat banyak. Kami sudah berusaha namun Italia lebih dominan dan mencetak gol fantastis. Sedih rasanya tersingkir," tambah playmaker asal Manchester City itu lagi.
1. Dominasi Jorginho-Veratti
Diplot sebagai penyuplai bola untuk Lukaku dan Jeremy Doku, De Bruyne tampak kewalahan mengimbangi gelandang-gelandang Italia. Lini tengah Gli Azzurri yang berisi Barella, Jorginho, plus Marco Veratti memastikan bola selalu berada di kaki.
Data dari Whoscored menunjukkan jika Veratti mampu menguasai 8,9% bola sementara Jorginho menguntit dengan nilai 7,1%. Belgia terlihat kesulitan mencari opsi umpan yang terbukti dengan Toby Alderweireld (7,2%) dan Jan Vertonghen (6,8%) di posisi bek justru yang paling dominan.
De Bruyne hanya sanggup mengumpulkan 3,5% penguasaan bola namun eks Chelsea dan Genk ini tetap bisa melepas tiga umpan kunci. Terbanyak di pertandingan ini namun angka yang sama juga diperoleh Insigne, Veratti, dan Leo Spinazzola.
Belum diketahui seberapa lama waktu yang dibutuhkan De Bruyne untuk menepi. Tersingkirnya Belgia lebih dini bisa jadi berkah tersembunyi mengingat ia akan punya waktu istirahat lebih lama sebelum harus merumput lagi untuk City.