Kenapa Tak Ada Pemain Kulit Hitam di Timnas Argentina?
INDOSPORT.COM - Tim nasional Argentina menjadi salah satu kekuatan terbaik di sepak bola dunia. Berasal dari Amerika Selatan yang dihuni banyak pemain berwarna kulit hitam, mengapa La Albiceleste tak memiliki banyak pemain berwarna kulit gelap?
Timnas Argentina dengan deretan bintangnya di setiap generasi mampu meraih prestasi apik di pentas sepak bola internasional.
Total 2 gelar Piala Dunia dan 14 gelar Copa America menjadi bukti kedigdayaan La Albiceleste di kancah sepak bola dunia.
Argentina pun punya banyak sisi menarik yang bisa dikulik dari tim nasionalnya. Salah satunya adalah kenapa jarang atau tak adanya pemain berkulit hitam di skuat La Albiceleste.
Hal tersebut menjadi suatu keanehan tersendiri. Sebab, Argentina berasal dari Amerika Latin atau Amerika Selatan.
Hampir negara-negara tetangga Argentina seperti Brasil, Ekuador, Kolombia, Chile memiliki setidaknya satu pemain berkulit hitam di tim nasionalnya.
Di Brasil pernah ada Pele, di Ekuador ada Agustin Delgado, Kolombia juga ada Faustino Asprilla. Namun,mengapa hanya Argentina tak terlihat punya atau jarang mempunyai pemain berkulit hitam?
Berikut kisah mengapa Argentina tak memiliki pemain berkulit gelap seperti negara-negara rival dari Amerika Selatan.
1. Sejarah hingga Argentina Tak Punya Pemain Berkulit Hitam atau Gelap
Tak adanya pemain berkulit gelap di kubu tim nasional Argentina tak lepas dari sejarah negeri Tango di masa lampau.
Di zaman dahulu, Argentina memiliki banyak imigran yang berasal dari Afrika.Para imigran dari Afrika ini datang pada abad ke-16 ke daerah bernama Buenos Aires yang dulunya bernama Rio De La Plata.
Para imigran dari Afrika ini datang dan bekerja sebagai petani dan pembantu rumah tangga. Datangnya para imigran pun terus berlanjut hingga memasuki abad ke-19.
Banyaknya imigran yang datang membuat hampir setengah populasi Argentina dihuni oleh rakyat Afro-Argentina. Namun lambat laun para imigran beserta orang-orang keturunan yang mendiami negeri Tango mulai berkurang.
Penyebabnya adalah perang kemerdekaan Argentina sejak tahun 1810 hingga 1818 di mana para rakyat Afro-Argentina yang berada di kelas bawah, menjadi tentara karena iming-iming terlepas dari perbudakan.
Selain karena perang, penyebab lainnya yakni wabah kolera yang menyerang Argentina di tahun 1861 hinga 1864 yang kemudian disusul oleh penyakit kuning di tahun 1871.
Rakyat Afro-Argentina yang berada di bawah garis kemiskinan tak dapat mendapat perawatan atau pengobatan yang memadai. Alhasil sebagian dari mereka ke Brasil atau Paraguay.
Setelah Perang Kemerdekaan Argetina dan wabah penyakit, para imigran serta keturunannya menjadi tentara untuk Perang Paraguay (Paraguay dulunya bagian Argentina).
Setelahnya muncul konstitusi Argentina di 1853 yang mengizinkan orang Eropa datang disertai pelarangan datangnya budak-budak yang didominasi masyarakat berkulit hitam.
Hal tersebut membuat berkurangnya orang berkulit gelap, dan maraknya orang-orang Eropa datang ke Argentina di abad ke-19 dan di awal abad ke-21.
Tak mengherankan jika saat ini Argentina lebih banyak orang berkulit putih di Argentina ketimbang orang berkulit gelap.
Meski demikian, Argentina pernah dibela orang pemain berkulit hitam. Hal tersebut terjadi pada 1925. Adalah Alejandro de Los Santos yang menjadi pemain berkulit hitam pertama yang membela timnas Argentina.
Alejandro de Los Santos bahkan mampu membawa Argentina menjuarai Copa America. Namun tak banyak penampilan yang ia buat. Total ia hanya bermain sebanyak 5 kali bagi La Albiceleste.
Setelahnya, ada nama Jose Manuel Ramos Delgado yang membela Argentina sebanyak 25 kali dan masuk dalam skuat La Albiceleste untuk Piala Dunia dan Copa America.
Dan kemudian ada nama Hector Rodolfo Baley yang berposisi sebagai kiper saat Argentina menjuarai Piala Dunia 1978.
Namun namanya terlupakan karena ia hanyalah kiper cadangan dari Ubaldo Fillol yang mejadi penjaga gawang utamaArgentina kala menjuarai Piala Dunia 1978.