Merek China Geser Coca Cola di Euro 2020, UEFA Beri Penjelasan
INDOSPORT.COM - Selalu ada sisi menarik dari penyelenggaraan Euro 2020, salah satunya banjirnya merek-merek China menghiasi turnamen terbesar di Eropa sukses menarik perhatian.
Diketahui, dalam pertandingan Inggris vs Jerman di Stadion Wembley pada babak 16 besar, merek-merek Eropa dan Amerika seperti Coca Cola yang mengelilingi stadion tidak terlihat lagi, digantikan dengan merek asal China.
Beberapa merek tersebut yaitu produsen elektronik HiSense, aplikasi video TikTok, produsen smartphone Vivo dan platform pembayaran AliPay.
Hal ini menjadi menarik lantaran sebagian merek tersebut tidak dikenal dan tidak beredar di Eropa, bahkan kebanyakan warga pun tak paham dengan narasi iklan berbahasa Mandarin.
Meskipun sebelumnya masih ada Coca Cola dan FedEx, namun perusahaan-perusahaan teknologi besar Amerika seperti Facebook, Google, dan Apple tampaknya tak tertarik untuk menajdi official partners UEFA di Euro 2020.
Sementara hanya produsen bir Heineken dan produsen otomatif Volkswagen yang mewakili merek Eropa.
Melansir dari BBC, UEFA menjawab bahwa tidak ada strategi atau perlakuan khusus terkait proses menjaring mitra resmi, dengan kata lain para sponsor ini berinisiatif mengajukan penawaran.
"Namun memang kami berkeinginan untuk menjangkau penonton secara global, demikian juga para pemilik jenama yang bergabung dengan program komersial kami,” bunyi pernyataan UEFA.
1. Penjelasan Inggris
Joe de Kwant Stoner dari perusahaan marketing Big Orange Media di Tunbridge Wells, Inggris pun berusaha menjelaskan fenomena tersebut.
Menurut De Kwant Stoner, iklan di ajang olahraga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran atas merek dagang di mata publik. Makin sering dilihat, makin banyak diingat.
Hal ini mungkin sudah tidak dibutuhkan oleh merek-merek besari di Amerika dan Eropa, berbeda dengan merek China yang masih memerlukan panggung dunia.
“Semua ini soal brand awareness. Tidak ada promosi yang benar-benar menjelaskan produk atau jasa yang ditawarkan, ini semata soal pengulangan nama,” kata Joe de Kwant Stoner.
Terlepas dari itu, Euro 2020 telah menyisakan tiga laga lagi, babak semifinal yang akan digelar pada 6-7 Juli mendatang akan mempertemukan Italia vs Spanyol dan Inggris vs Denmark.