Euro 1996, Saat Gareth Southgate Terluka Hatinya Bersama Timnas Inggris
INDOSPORT.COM - Berikut kisah Gareth Southgate yang pernah merasakan pahitnya bermain untuk Timnas Inggris yang terdepak dari perhelatan Euro 1996.
Gareth Southgate, sosok yang satu ini merupakan pria tulen Inggris yang lekat dan kental dengan nuansa English-nya yang tak banyak dimiliki pelatih lain. Salah satu contohnya, ia sangat senang menggunakan waistcoast dipadu dasi yang nampak rapi dan sedap dipandang.
Bahkan saat menemani skuat The Three Lions di Euro 2020 dengan gaya anyarnya, ia masih tampil 'Inggris banget' di mata para penggemar. Seperti itulah Gareth Southgate.
Selain itu, kontribusinya untuk sepak bola Inggris pun layak diacungi jempol. Selama berkarier sebagai pemain, ia tidak pernah sekali pun hengkang ke luar negeri.
Tercatat, ia hanya pernah berseragam Crystal Palace, Middlesbrough, dan Aston Villa. Benar-benar, jika menyebut nama Gareth Southgate, memang tidak akan ada negara lain yang terlintas di kepala.
Southgate mengawali debutnya sebagai pemain Timnas Inggris pada tahun 1995 dalam sebuah laga menghadapi Portugal. Ia tidak pernah absen bermain untuk timnya sampai The Three Lions berhasil lolos ke semifinal Euro 1996.
Sudah mencapai fase empat besar, trofi pun sudah seperti di depan mata. Hanya tinggal dua langkah lagi, kejayaan itu akan berakhir dalam genggaman.
Terlebih, saat itu Inggris bertindak sebagai tuan rumah, menggaungkan semangat football is coming home andalan mereka. Sayangnya, tagline tersebut tak dapat diwujudkan oleh Southgate dkk yang dihempaskan rival abadinya, Jerman.
Dua tim besar ini berjumpa di semifinal yang pertandingannya berlangsung begitu sengit. Skor 1-1 bertahan sampai waktu penuh dan bahkan memaksa mereka menentukan nasib lewat adu penalti.
Jika harus menunjuk pemain yang paling tersakiti hatinya di pertandingan tersebut, mungkin Gareth Southgate jawaban utamanya.
Pada waktu itu, baik Jerman maupun Inggris bisa dibilang sama-sama kuat dan membuat laga berjalan alot alias tak selesai-selesai. Jangankan skor 1-1 sama, saat adu penalti pun mereka sangat sulit ditaklukkan.
Sampai akhirnya, Southgate tampil sebagai pembawa petaka lantaran jadi satu-satunya eksekutor yang gagal menyarangkan bola ke gawang Jerman.
1. Sengitnya Semifinal Euro 1996 Inggris vs Jerman
Penampilan Jerman dan Inggris di semifinal Euro 1996 memang sangat luar biasa. Kedua kubu bahkan memaksa adu penalti berjalan sampai penendang keenam.
Ketika Andreas Moller dianggap sebagai pahlawan Der Panzer, nasib penendang keenam dari kubu Inggris sial bukan main. Gagal menjalankan tugas, Gareth Southgate pun harus rela hidup dihantui kenangan buruk itu.
Sampai tertunduk lesu, ia berjalan sendiri, kesepian, sambil meratapi kegagalannya. Kekecewaannya tentu begitu mendalam lantaran tak bisa membawa Inggris berjaya di Euro 1996 padahal mereka berstatus tuan rumah.
Bertahun-tahun telah berlalu dan Southgate mulai melupakan kenangan buruk tersebut. Bahkan, kiper yang menggagalkan tendangannya saat itu, Andreas Kopke, turut senang dengan karier Southgate sekarang.
“Saya rasa ini sebuah cerita yang bagus, bahwa dia punya karier kepelatihan yang apik sekarang,” ujar Kopke, seperti pernah diwartakan laman Mirror.
Kini, di Euro 2020, Southgate masih berjuang bersama anak-anak asuhnya di Timnas Inggris untuk menggondol trofi Piala Eropa.
Tentu Southgate tak ingin mimpi buruknya ketika masih jadi pemain dulu terulang lagi, di ajang yang sama, namun ketika kini ia sudah jadi pelatih.
Hanya saja, untuk mencapai partai puncak, Timnas Inggris masih harus melalui hadangan Denmark, tim yang tak disangka-sangka menjelma sebagai kuda hitam di Euro 2020.
Pertandingan antara Inggris vs Denmark sendiri akan digelar pada hari Kamis (08/07/21) pukul 02.00 dini hari WIB.