Alvaro Morata, si Pahlawan Tanda Jasa Spanyol di Euro 2020
INDOSPORT.COM – Tak banyak yang mengetahui, dibalik kritikan yang diberikan untuk Alvaro Morata, ternyata sang pemain sudah banyak memberikan jasa yang tak disadari oleh banyak orang.
Namanya juga manusia, pasti memang lebih mudah untuk mengkritik, menghina, mencela, atau melecehkan kinerja orang lain tanpa melihat atau mengetahui apa yang sudah dikorbankan atau sudah diperjuangkan orang tersebut.
Hal inilah yang dirasakan oleh Morata, si pahlawan tanda jasa milik Timnas Spanyol di Euro 2020 yang tak banyak memberikannya apresiasi.
Striker milik Juventus ini kerap mendapatkan kritikan sejak awal kompetisi lantaran sering membuang peluang emas, termasuk gagal mencetak gol dari titik putih penalti yang bisa saja memberikan kemenangan untuk timnya, tak mampu menjadikan gol bola rebound yang terlihat mudah.
Perlu diketahui, Morata merupakan tipikan striker yang harus mendapatkan umpan matang dan ia tugasnya tinggal mencari ruang tembak lalu mencetak gol.
Dia bukan tipikal striker seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Luis Suarez, atau Kylian Mbappe yang bisa menggocek-gocek lawan untuk merusak lini pertahanan lawan baru mencetak gol.
Hal itu jelas sulit ia lakukan di Euro 2020, salah satu penyebabnya adalah Timnas Spanyol saat ini sedang masa regenerasi, di mana banyak pemain muda yang mengisi lini tengah.
Belum ada duet maut seperti Xavi Hernandez dan Andres Iniesta yang memiliki akurasi umpan luar biasa, tak ada juga pengumpan cerdas lainnya seperti Cesc Fabregas atau Juan Mata yang sudah termakan usia hingga tak dipanggil ke Euro 2020.
Jelas membuat Morata terkadang sulit mendapat umpan matang dan harus bisa memanfaatkan peluang semaksimal mungkin.
Oke, mungkin ada yang mengatakan jika mantan pemain Chelsea dan Real Madrid ini adalah striker sehingga harus cerdas mencetak gol tanpa harus mendapatkan umpan, yaitu dengan usahanya sendiri.
Tanggapan tersebut tidaklah salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Sebab, tekanan menjadi penyerang tunggal tidaklah mudah, apalagi saat harus melawan kritikan yang mengganggu pikiran.
Mungkin, yang kita lihat selama ini Morata gagal tampil memuaskan bersama La Furia Roja di Euro 2020, namun sebenarnya penyerang berusia 28 tahun itu membuat permainan Spanyol lebih hidup.
Bagaimana bisa? Simak di halaman berikutnya:
1. Tanpa Morata, Spanyol Mungkin Tak Mampu Bermain Menyerang
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Spanyol saat ini sedang masuk tahap regenerasi yang pemainnya banyak dihuni pemain muda, khususnya di lini tengah.
Dengan keberadaan mereka, termasuk adanya Alvaro Morata sebenarnya membuat permainan Spanyol bermain lebih menyerang.
Bayangkan, jika tak ada striker pengalaman seperti Morata, mungkin Spanyol bakal lebih lama dalam memainkan bola-bola pendek tanpa tahu harus memberikan ke siapa untuk menembak ke gawang lawan, karena pastinya insting mereka lebih banyak untuk mengoper dan mengumpan ketimbang mencetak gol.
Di Euro 2012, Spanyol pernah bermain dengan taktik false9, di mana mereka memainkan seluruh pemain yang berposisi sebagai gelandang dan playmaker, termasuk sebagai penyerangnya.
Taktik ini memang berhasil menciptakan kemenangan bagi Spanyol tanpa harus ada striker, namun lagi-lagi saat itu para pemain tim Matador sudah sangat berpengalaman, jadi mereka tahu kapan harus mengoper bola dari kaki ke kaki, mengumpan, dan mencetak gol.
Tak hanya itu Morata juga menjadi satu-satunya pemain Spanyol yang paling rajin mencetak gol di ajang Piala Eropa, termasuk di Euro 2020 ini.
Satu golnya ke gawang Italia dini hari tadi menjadikannya sebagai top skor Spanyol di ajang Piala Eropa dengan torehan enam gol, melewati seniornya, Fernando Torres yang mencetak lima gol.
Selain fans Spanyol dan khusus bagi pengkritik Morata pasti tidak ada yang tahu, jika peraih dua gelar Liga Champions ini sudah mencetak tiga gol di ajang Euro 2020.
Sudah selesai? Jelas belum, jika Morata tak ada atau Luis Enrique mendengarkan kata netizen atau permintaan para fans agar tak memainkan suami dari Alice Campello itu, maka Spanyol sudah langsung gugur dari Italia tanpa harus melanjutkan adu penalti.
Ya, Italia memang sempat unggul lebih dulu melalui Federico Chiesa di menit ke-60, lalu Morata yang hadir dari bangku cadangan satu menit setelah gol Chiesa membuat permainan Spanyol sedikit lebih hidup.
Striker yang sempat perkuat Atletico Madrid ini berhasil menyamakan kedudukan lewat golnya di menit ke-80 yang memaksa pertandingan harus melewati perpanjangan waktu hingga adu penalti.
Meski pada akhirnya Morata gagal menjalankan tugasnya, namun setidaknya kehadirannya mampu sedikit menyulitkan Italia di semifinal.
Jadi, meskipun Alvaro Morata bermain kurang memuaskan di Euro 2020 bersama Timnas Spanyol, setidaknya ia masih punya catatan positif yang tak bisa dipandang remeh dan patut diapresiasi juga.