Deretan Anak yang Bakal dan Gagal Lampaui Prestasi Ayah di Euro 2020
INDOSPORT.COM – Di Euro 2020 ini banyak fakta menarik yang tersaji. Salah satunya mengenai deretan pesepak bola yang hampir melampaui dan gagal menyamai pencapaian sang ayah di ajang empat tahunan tersebut.
Euro 2020 telah memasuki partai puncak di mana Italia dan Inggris akan saling tikam untuk memperebutkan status juara Eropa yang dipegang Portugal.
Italia memastikan lolos ke final pasca-menumbangkan Spanyol lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal dan tambahan waktu.
Sedangkan Inggris berhasil mengalahkan Denmark di semifinal dengan skor 2-1 lewat gol Harry Kane di babak tambahan waktu.
Italia dan Inggris akan berduel di partai puncak Euro 2020 yang sedianya akan digelar di Stadion Wembley, London, pada Senin (13/7/21) WIB.
Menjelang partai puncak ini, ada beberapa fakta menarik sepanjang perhelatan Euro 2020 yang masih diperebutkan seperti pencetak gol terbanyak serta pencetak assist terbanyak.
Kebetulan duo Inggris, Harry Kane dan Luke Shaw, masih berpeluang merebut dua status tersebut. Pun dengan Ciro Immobile dari Italia yang masih berpeluang pula merebut status Playmaker terbaik dengan dua assistnya sejauh ini.
Selain itu, masih ada beberapa deretan fakta lain seperti gol terbaik dan bahkan juga anak yang bakal melampaui atau gagal pencapaian sang ayah di ajang Euro.
Berikut fakta mengenai deretan anak yang hampir sukses dan gagal melampaui catatan sang ayah saat bermain di Euro 2020. Siapa saja mereka?
1. 1. Federico Chiesa (Italia)
Federico Chiesa merupakan putra dari pesepak bola legendaris Italia, Enrico Chiesa. Keduanya sama-sama berhasil masuk di tim nasional berjuluk Gli Azzurri untuk tampil di ajang Euro.
Federico Chiesa memiliki peluang melampaui catatan sang ayah di Euro 2020 dengan menjadi juara mengingat ia menjadi aktor penting di balik keberhasilan Italia menembus final.
Sang ayah sendiri, Enrico Chiesa, hanya tampil sekali saja di Euro 1996 dengan mencetak satu gol dan gagal membawa Italia lolos dari fase grup.
2. Kasper Schmeichel (Denmark)
Kasper Schmeichel merupakan anak dari penjaga gawang legendaris Manchester United dan timnas Denmark, Peter Schmeichel. Tekanan dirasakan Kasper selama bermain karena menyandang nama belakang sang ayah dan berposisi sama.
Sayangnya, Kasper yang kini berusia 34 tahun tak mampu menyamai pencapaian sang ayah di Euro 2020 karena Denmark harus terhenti di semifinal.
Kendati demikian, sang ayah wajib bangga pada anaknya mengingat aksi heroiknya di semifinal yang menggagalkan penalti Harry Kane di babak tambahan waktu.
3. Marcus Thuram (Prancis)
Marcus Thuram merupakan putra dari bek legendaris tim nasional Prancis, Lilian Thuram. Sama seperti sang ayah, Marcus pun tampil membela Prancis di ajang internasional, yakni Euro 2020.
Meski tampil membela Prancis di Euro 2020, Marcus tak mampu menyamai prestasi sang ayah kala membawa Les Bleus menjuarai Euro 2000.
Pasalnya, Prancis harus tumbang di fase 16 besar setelah kalah lewat drama adu penalti dari Swiss.
4. Jordan Larsson (Swedia)
Di Swedia, ada nama Jordan Larsson yang merupakan putra dari mantan penyerang Manchester United dan Barcelona, Henrik Larsson.
Di Euro 2020 ini, Jordan Larsson masuk dalam skuat Swedia, menyamai prestasi sang ayah bersama tim Kuning Biru tersebut.
Sayangnya, Jordan Larsson yang dibawa ke Euro 2020 urung tampil satu menit pun. Sehingga ia tak mampu menyamai torehan sang ayah yang tampil 10 kali dan mencetak empat gol di Euro.