Pilih Bela Inggris, Jack Grealish Jadi Target Permainan Kasar Orang Irlandia
INDOSPORT.COM - Keputusan Jack Grealish membela timnas Inggris dan meninggalkan Republik Irlandia rupanya tidak selalu berbuah manis. Dia kini dibenci oleh pemain-pemain Irlandia yang merumput di Liga Inggris.
Hal ini diungkapkan oleh jurnalis Daniel Taylor dan Gregg Evans melalui tulisan mereka untuk The Athletic. Keduanya menyebut Grealish belakangan menjadi incaran permainan kasar bagi mereka yang tidak senang dengan keputusannya.
Walau hanya bermain di Aston Villa yang notabene bukanlah klub raksasa, Jack Grealish berpredikat korban pelanggaran terbanyak di Liga Inggris. Total gelandang serbabisa itu dicurangi lawan sebanyak 110 kali.
Angka ini mengungguli perolehan Wilfried Zaha (88), Adama Traore (86), Sadio Mane (78), dan John McGinn (77). Wajar jika kemudian asumsi Grealish diincar kemudian merebak.
"Di Premier League banyak pemain Rep. Irlandia yang tidak suka dengan Grealish. Mereka bahkan menjulukinya 'orang Irlandia palsu'," tulis artikel tersebut.
"Tidak hanya sekali terjadi argumen soal dirinya yang memilih gabung dengan Inggris. Bahkan pernah adu mulut berlangsung terlalu lama hingga harus dipisahkan," tambah mereka lagi.
1. Akar Irlandia
Lahir dan besar di Birmingham, Inggris, Jack Grealish masih memiliki darah Rep. Irlandia dari kakek dan neneknya. Itulah kenapa ia mau membela The Boys in Greens di kelompok usia muda periode 2011-2014.
Sempat mengaku sebagai orang Irlandia sejati, Grealish kemudian tergoda rayuan Inggris yang sudah memantaunya sejak lama. Eks manajer The Three Lions, Roy Hogdson, bahkan sempat membujuknya secara langsung untuk berganti paspor.
Mantan pelatihnya di Aston Villa, Tim Sherwood, juga melakukan hal serupa. Grealish diminta membela Inggris meski di klub mereka saat itu ada Roy Keane, legenda Irlandia, sebagai asisten manajer yang juga menginginkannya tetap memakai jersey hijau.
Tanpa jaminan bisa menembus tim senior Grealish pun mengiyakan ajakan FA, federasi Inggris, untuk putar haluan dan membela negara tempatnya tinggal.
Per 2016 namanya terdaftar sebagai penggawa tim muda bersama Jordan Pickford, Ben Chilwell, dan James Ward-Prowse untuk kemudian menjuarai Piala Toulon.
Lima tahun berselang Grealish yang berusia 25 tahun kini siap membawakan Inggris trofi pertama sejak 1966. Kelolosan ke final Euro 2020 akan menjadi ganjaran setimpal untuk pengorbanannya selama ini.