Boaz Solossa Tetap Berjiwa Besar Meski Dicampakkan Persipura
INDOSPORT.COM - Mega bintang sepak bola asal Papua, Boaz Solossa akhirnya buka suara blak-blakan tentang kronologis dirinya dan Yustinus Pae di keluarkan oleh manajemen Persipura Jayapura. Meski sudah dicampakkan oleh tim yang sudah diantarkannya menjadi juara, namun Boaz tetap berjiwa besar.
Boaz Solossa mengakui kesalahannya telah melakukan tindakan indisipliner bersama salah seorang rekannya, Yustinus Pae (Tipa) sewaktu Persipura hendak berujicoba dengan Persita Tangerang.
“Saat itu kita masuk dalam line up untuk bermain, tapi saya dan Tipa inisiatif harus katakan yang sebenarnya kepada coach Jacksen, bahwa kami lakukan indisipliner. Namun itu semua keputusan coach, kita bermain atau tidak, kami siap. Dan kesalahan itu kami siap untuk menerima keputusan dari manajemen, tapi saya kira kejujuran itu sangat penting, namun kami tetap dimainkan,” kata Boaz kepada wartawan di Jayapura, baru-baru ini.
Namun, Boaz mengaku kecewa dengan perlakuan manajemen Persipura yang menurutnya tidak profesional.
"Saya mau tekankan itu saat kita sudah ke luar sewaktu lawan Persita baru ada kekacauan di lapangan. Dan saya kira kalau pertandingan berjalan lancar, pasti aman saja, tapi mungkin ada kejadian itu lalu ada evaluasi dan akhirnya kami dipanggil oleh manajemen untuk pertemuan,” bebernya.
Setelah pertemuan itu, Boaz dan Tipa dipulangkan ke Jayapura, sambil menunggu keputusan manajemen Persipura. Akan tetapi, kata Boaz ada kejanggalan dan keanehan yang terjadi pada saat menunggu selama tiga minggu.
Status mereka seperti digantung, sementara mereka penasaran dengan keputusan manajemen yang seolah mengulur-ulur waktu.
“Kalau memang keputusan itu diambil harus secepatnya, karena 3 minggu itu sebagai pemain bola sangat lama, dan saya kejar terus untuk menanyakan keputusan manajemen. Seminggu pertama bertanya belum ada rapat karena manajemen masih di luar Kota, saya memahami dan sabar itu semua, minggu keduapun jawaban yang sama. Ini yang kita mau pertanyakan bagaimana keputusan manajemen terhadap status kita berdua,” terangnya.
1. Merasa Tak Dihargai
Setelah diputuskan oleh manajemen bahwa statusnya dilepas bersama Tipa, Boaz masih memilih diam. Namun dirinya akhirnya buka suara usai mengambil surat ke luar yang diisi dalam amplop cokelat dari manajemen
Persipura di sebuah showroom mobil milik petinggi Persipura dan bukan di sebuah kantor resmi klub yang berlabel profesional.
Kendati sudah berjiwa besar mengakui kesalahannya, namun Boaz dan Tipa sebagai pemain yang berjasa mempersembahkan gelar juara bagi Persipura seakan tak dihargai.
“Secara pribadi saya siap bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan, cuma disayangkan saja seperti tidak dihargai karena saya masuk di tim dengan baik-baik, saya juga mau keluar di tim baik-baik. Kita mau minta komunikasi dan bertemu dengan manajemen tapi tidak bisa sekali. Padahal rumah kita dekat, tinggal sama-sama di sini, tapi kenyataannya seperti itu,” keluh Boaz.