Football's Coming Home, Lirik Kekecewaan yang Jadi Doa bagi Inggris di Euro 2020
INDOSPORT.COM – Jargon ‘Football’s Coming Home’ berdengung kencang kala Inggris memastikan lolos ke final Euro 2020. Siapa sangka, jargon penyemangat ini nyatanya adalah lirik sebuah lagu kekecewaan.
‘Football’s Coming Home’ menjadi jargon yang dilemparkan para pendukung Inggris kala melihat tim kesayangannya selangkah lagi dapat memenangkan Euro 2020.
Inggris lolos ke final turnamen besar untuk kali pertama sejak 55 tahun silam. Selain itu, final ini menjadi final perdana The Three Lions di ajang Euro.
Inggris yang menjadi tuan rumah di laga final Euro 2020 nanti, memastikan lolos ke final lewat gol Harry Kane memanfaatkan bola Rebound hasil sepakan penaltinya sendiri.
Di final Euro 2020, Inggris menantang Italia. Pertemuan ini menjadi pertemuan kelima antara kedua tim di turnamen besar di mana di empat pertemuan sebelumnya, The Three Lions selalu tumbang dari Gli Azzurri.
Bagi Inggris, laga final Euro 2020 bisa mengakhiri penantian panjang akan gelar setelah terakhir kali meraihnya pada tahun 1966 kala menjuarai Piala Dunia.
Sedangkan bagi Italia, Euro 2020 akan menjadi kesempatan untuk Gli Azzurri meraih titel keduanya di ajang ini setelah meraihnya pertama kali pada 1968.
Inggris yang akan bermain di hadapan puluhan ribu pendukungnya pun meyakini bisa meraih gelar Euro perdananya sekaligus menyempurnakan slogan 'Football’s Coming Home' yang telah berdengung sejak 1996.
Lantas, apa yang melatar belakangi slogan ‘Footballs’s Coming Home’ tersebut di kalangan pendukung Inggris? Berikut kisah di baliknya.
1. Kekecewaan yang Menjadi Doa
Jargon ‘Football’s Coming Home’ telah menggema sejak 1996 saat Inggris menjadi tuan rumah Euro 1996. Selain itu, jargon ini kembali lahir saat The Three Lions lolos ke semifinal Piala Dunia 2018.
Lalu, dari mana jargon ‘Football’s Coming Home’ berasal? Ternyata jargon ini dipetik dari lirik berjudul Three Lions yang dinyanyikan oleh The Lightning Seeds yang berkolaborasi dengan David Baddiel dan Frank Skinner.
Baddiel dan Skinner sendiri memang pecinta sepak bola. Baddiel merupakan fans Chelsea sedangkan Skinner merupakan pendukung West Bromwich Albion.
Baddiel dan Skinner menciptakan lagu Three Lions ini pada 1996 saat Inggris menjadi tuan rumah Euro 1996 dengan harapan bisa memberikan semangat bagi penggawa The Three Lions sendiri.
Jika ditelaah per baitnya, ternyata lagu Three Lions ini memiliki makna kekecewaan karena Inggris selalu gagal memenangi turnamen besar sejak 1966 atau 30 tahun sejak lagu itu lahir.
Tak ayal terdapat lirik berbunyi:
"Three Lions on a shirt
Jules Rimet still gleaming
Thirty years of hurt
Never Stopped me dreaming"
Menurut Baddiel sendiri, lagu Three Lions ini juga bercerita tentang kesetiaan fans Inggris meski tim yang didukungnya tak pernah meraih trofi.
“’Three Lions’ adalah lagu tentang kehilangan, tentang fakta bahwa Inggris selalu kalah. Kami sebagai penggemar Inggris, telah menginvestasikan banyak hal dalam gagasan Inggris tetapi selalu mengecewakan,” tutur Baddiel dikutip dari Evening Standard.
Kini, lagu kekecewaan dan kesetiaan ini sekarang menjadi jargon yang didengungkan untuk membangkitkan semangat para penggawa Inggris agar bisa meraih titel internasional seperti pencapaian lebih dari setengah abad lalu.