Marco Verrati Ungkap Sosok Kunci Kebangkitan Timnas Italia, Siapa Dia?
INDOSPORT.COM - Penunjukan Roberto Mancini sebagai pelatih Timnas Italia menggantikan Antonio Conte disebut sebagai kunci kebangkitan Gli Azzurri, hingga mampu mencapai final Euro 2020.
Hal ini diungkapkan oleh Marco Verratti yang kagum pada kerja keras Mancini. Ia tahu jika sang manajer punya noda selama berkarier sebagai juru taktik namun itu hal biasa.
Taktik eks arsitek Inter Milan dan Manchester City tersebut juga dinilai Verratti cocok untuk skuat Italia saat ini. Terbukti dengan tidak terkalahkannya Si Biru dalam 33 pertandingan terakhir di bawah arahan Mancini.
"Mancini bisa dibilang sukses. Dimanapun ia melatih hasilnya baik. Memang ada kritikan namun itu hal biasa. Nada miring memang mudah dilontarkan pada seorang manajer saat tren buruk terjadi walau pemain juga bisa disalahkan," beber Verratti.
"Berkatnya Italia menemukan kembali motivasi yang sempat hilang. Mancini adalah orang yang pas untuk pekerjaan ini. Dengan strateginya kami merasakan kegembiraan,"
"Tidak pernah kalah dari 33 pertandingan adalah statistik nyata. Bukti jika filosofinya bekerja. Ada yang beranggapan jika manajer tidak terlalu penting namun Mancini jelas berbeda," tambah playmaker berusia 28 tahun.
1. Anti Naturalisasi
Memulai kiprah di pinggir lapangan bersama Fiorentina dan Lazio yang masing-masing menghasilkan satu trofi Coppa Italia, Roberto Mancini merasakan puncak kejayaan saat menukangi Inter Milan dan Manchester City.
Total 10 trofi ia raih di Giuseppe Meazza dan Etihad Stadium. Pamornya sempat turun saat Manchester City mendepak dan menggantikanya dengan Manuel Pellegrini.
Mancini kemudian mengasingkan diri ke Galatasaray, pulang ke Inter Milan, dan kemudian merantau lagi ke Zenit St. Petersburg namun sukses bak menjauh darinya.
Italia yang mencari penggati Gian Piero Ventura kemudian merekrutnya pada 2018 lalu setelah gagal menembus putaran final Euro 2016 dan Piala Dunia 2018.
Tentunya langkah ini cukup mengejutkan mengingat Mancini pernah terlibat intrik beraroma diskriminasi dengan Gli Azzurri.
Saat Antonio Conte masih menjabat, Mancini mencibir keberadaan pemain oriundo atau naturalisasi di tubuh Italia. Pemanggilan Eder dan Franco Vasquez yang berdarah Amerika Latin disebut flamboyan dan mengotori identitas negara.
Tapi kini Mancini sudah mau membuka hati. Di skuatnya kini ada sejumlah pemain dengan paspor ganda seperti Rafa Toloi, Jorginho, Emerson Palmieri (Brasil), dan Bryan Cristante (Kanada). Jorginho bahkan menjadi jenderal lapangan tengah yang tak tergantikan bagi Don Mancio.