Roberto Mancini Salah Satu Pelatih Timnas Italia Paling Tajir Sepanjang Sejarah
INDOSPORT.COM - Laga Inggris kontra Italia tak hanya menarik dari sisi lapangan hijau, diluar lapangan partai final Euro 2020 itu mengungkap fakta tak kalah seru.
Salah satunya soal gaji pelatih Gli Azzuri, menurut Wage Indicator, upah yang diterima Roberto Mancini terbilang tinggi. Eks pelatih Manchester City itu menerima bayaran 143.000 pound sterling setiap bulannya.
Atau jika dikalkulasikan saban bulannya, Roberto Mancini menerima Rp2,8 Miliar, sebuah angka yang menempatkannya menjadi deretan manager termahal sepanjang sejarah Italia.
Penghasilan Roberto Mancini sendiri hanya kalah dari pendahulunya, Antonio Conte.
Eks pelatih Inter Milan yang mempersembahkan scudetto musim 2020/21 mendapat upah 4,5 juta pound sterling per tahunnya. Atau setara dengan Rp90, 6 Miliar.
Penghasilan yang tinggi rupanya dibayar dengan performa apik Timnas Italia dibawah asuhannya.
Sejauh ini, dalam 33 laga yang dilakoni termasuk hajatan Euro 2020, Timnas Italia belum sekalipun mencicipi pahitnya kekalahan.
Roberto Mancini mengaku jika capaian yang diraihnya merupakan kerja anak asuhnya. Selain itu ia juga bersyukur dibekali talenta yang menurutnya selalu melahirkan generasi emas.
"Di Italia, kami tidak pernah kekurangan pemain, mungkin dalam beberapa peran dalam beberapa periode Anda memiliki lebih banyak atau lebih sedikit pilihan," katanya.
"Tetapi para pemain penting selalu ada di sana, Anda hanya harus memberi mereka kesempatan," imbuhnya.
"Para pemain Italia itu bagus, Anda hanya harus memberi mereka kepercayaan diri dan kesempatan untuk bermain." tegasnya.
1. Petuah dari Legenda Inter Milan
Legenda Inter Milan Giuseppe Bergomi bicara kans Timnas Italia saat melakoni partai final Euro 2020 kontra Inggris pada Senin (12/07/2021) dinihari nanti.
Eks Timnas Italia yang pernah membawa Gli Azzuri menjadi juara Piala Dunia 1982 itu optimis Inggris akan keok dengan mudah.
Namun, Giuseppe Bergomi menggarisbawahi itu bakal terjadi jika laga dilangsungkan di stadion yang netral.
"Di stadion netral, saya akan memilih Italia untuk menang telak,” kata legenda hidup Italia yang kini berusia 57 tahun itu.
Sialnya, partai dinihari nanti bakal berlangsung tidak di tempat yang netral. Italia sendiri berstatus tim tamu dan bakal memainkan lawatannya kontra Inggris di Stadion Wembley.
Lantaran hal tersebut, Giuseppe Bergomi pun mewanti wanti skuad asuhan Roberto Mancini akan atmoster di stadion yang berkapasitas 90.000 penonton itu.
"Tapi itu berbeda jika pertandingan berlangsung di Wembley'," aku dia.
"Wembley adalah cerita lain," tegasnya.
Petuah Giuseppe Bergomi bukan tak berdasar, pada tahun 1989 ia pernah mempunyai pengalaman pribadi dengan Stadion Wembley.
Kala itu ia mendesak pelatihnya Azeglio Vicini melangsungkan partai perhabatan disana. Dirinya merasa tertantang untuk bermain di Stadion yang sarat dengan sejarah itu.
Nyatanya, tantangan Giuseppe Bergomi disanggupi Italia, dalam pertandingan tersebut Gli Azzuri pun harus puas dengan skor yang berkesudahan 0-0.
Menurut Giuseppe Bergomi, hasil akhir saat itu amat dipengaruhi atmoster dari Stadion Wembley.
"Itu adalah mimpi saya, dalam karir sepak bola saya sampai saat itu, saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk bermain di sana. Vicini meminta kepada Federasi Sepak Bola Italia dan mereka setuju," ujarnya.
"Pertandingan berlangsung imbang, 0-0. Itu adalah pengalaman yang luar biasa. Anda bisa mencium aroma sepak bola bertingkat di arena itu. Saya selalu terpesona dengan sepak bola Inggris," terangnya.