Terancam Absen di Final Euro 2020, Ini Wejangan Phil Foden Untuk Inggris
INDOSPORT.COM - Wakau kansnya untuk tampil di final Euro 2020 menipis karena cedera, Phil Foden tetap mendoakan yang terbaik untuk Inggris. Gelandang belia 21 tahun tersebut berharap The Three Lions bisa tampil apik di bawah tekanan besar.
Bukannya final kompetisi akbar pertama dalam 55 tahun terakhir, Foden ingin Inggris menganggap partai kontra Italia nanti seperti partai biasa. Dengan kualitas yang ada Gli Azzurri harusnya sudah bisa ditaklukkan.
Tekanan yang datang dari banyaknya fans yang bakal memadati tribun Wembley juga disebut tidak untuk jadi beban pikiran. Para pemain Inggris adalah pemain profesional yang dianggap Foden lebih dari sekedar berpengalaman mengatasi itu semua.
"Suasanya emosional pasti terasa dengan banyaknya suporter berkumpul tapi pemain tidak perlu larut. Perlakukan saja final seperti laga fase grup biasa," papar Foden dalam siniar resmi timnas Inggris.
"Tidak ada yang perlu diubah karena sebelumnya permainan kami sudah bagus. Bangga rasanya jadi bagian skuat Inggris yang pertama kali menembus final Euro,"
"Kami sudah lama tidak bertemu dengan orang-orang terdekat karena bertanding tapi jika ganjarannya adalah juara maka itu setimpal. Inggris sedang diliputi semangat tinggi," tambah penggawa asal Manchester City tersebut.
1. Kandang Bukan Jaminan
Inggris memang baiknya waspada terhadap status mereka sebagai tuan rumah. Andai tidak mampu membendung beban ekspektasi maka bukan mustahil justru Italia yang akan pulang dengan piala.
Skuat asuhan Gareth Southgate musti belajar dari kegagalan Prancis di edisi 2016 lalu saat dipermalukan Portugal di final. Padahal Les Bleus tampil dominan di puluhan ribu fansnya sendiri namun justru keok dengan skor tipis 1-0.
Di Copa America yang berlangsung di saat yang sama dengan Euro 2020 juga ada kejadian serupa.
Brasil yang kembali jadi penyelenggara setelah di edisi 2019 diberi mandat serupa harus mengakui keunggulan Argentina di final dengan skor tipis 0-1.
Padahal Selecao juga berstatus juara bertahan sementara La Albiceleste terakhir jadi jawara Amerika Latin di 1993 silam.
Apalagi jika menghitung pengalaman Italia yang sudah pernah tampil di sembilan final sebelum ini. Diposisikan bak 'underdog' justru bisa melecut semangat tim arahan Roberto Mancini untuk mewujudkan pesta di Wembley.