Luke Shaw dan Harry Kane Beri Pesan Ini Usai Saka Gagal Tendang Penalti
INDOSPORT.COM - Impian Timnas Inggris untuk membawa trofi Euro 2020 harus pupus. Di partai pamungkas, mereka keok oleh Italia lewat drama adu penalti.
Kekalahan tim besutan Gareth Soutgate meninggalkan duka yang mendalam terutama bagi Bukayo Saka, yang dianggap menjadi biang kekagalan timnya.
Pemain muda Arsenal itu tampak terpukul usai tendangannya berhasil dimentahkan Gianluigi Donnarumma.
Tak ingin larut dalam kesedihan, dua kompatriotnya Luke Shaw dan Harry Kane lekas meliput hati Bukayo Saka.
"Dia hancur, tapi saya pikir hal terpenting bagi kami sekarang adalah menunjukkan jika kami pantas berada di sana untuknya," kata pencetak gol di partai puncak itu.
"Kami memberinya pelukan erat, menyuruhnya untuk tetap tegak, itu terjadi," imbuhnya.
"Ini adu penalti, apa pun bisa terjadi seperti yang diketahui banyak orang. Ini adalah pengalaman yang akan dia pelajari, tetapi kami semua mendukungnya, dia tahu itu," terangnya.
Senada dengan Luke Shaw, kapten Inggris Harry Kane juga tampak memberi pelukan hangat bagi Bukayo Saka usai pertandingan berakhir.
Striker Tottenham Hotspur meminta Bukayo Saka untuk berpaling dari penyeselan.
"Kau harus mengangkat kepalamu tinggi-tinggi," kata Harry Kane.
"Kami telah menjalani turnamen yang fantastis dan hal-hal ini bisa terjadi. Adu penalti, Anda melalui proses itu, Anda meletakkannya di tempat yang Anda inginkan tetapi siapa pun bisa melewatkan penalti," imbuhnya.
Lebih lanjut, Harry Kane pun meminta fans Inggris tak hanya membebankan kekalahan pada penendang yang gagal mengeksekusi penalti.
"Kami menang bersama dan kami kalah bersama," ujarnya.
"Kami akan belajar dan tumbuh darinya, dan itu akan memberi kami lebih banyak motivasi untuk melakukannya dengan baik di Piala Dunia tahun depan," tegasnya.
1. Southgate Ambil Tanggung Jawab
Juru taktik Inggris, Gareth Southgate mengambil tanggung jawab atas kegagalan Jadon Sancho, Marcus Rashford dan Bukayo Saka.
Ia mengungkapkan jika tidak adil untuk menyalahkan ketiganya.
Sebab menjadikan ketiganya menjadi eksekutor penalti bukan keputusan yang ujug-ujug.
"Itu terserah saya, saya memutuskan pengambil penalti berdasarkan apa yang telah mereka lakukan dalam pelatihan dan tidak ada yang sendirian," ujarnya.
"Kami telah menang bersama sebagai sebuah tim dan kami semua bersama-sama tidak dapat memenangkan pertandingan malam ini dan dalam hal penalti itu merupakan penunjukan dari saya dan itu sepenuhnya ada di tangan saya."