Pilih Setia, Bintang Real Madrid Ini Pede Masuk Rencana Carlo Ancelotti
INDOSPORT.COM - Marco Asensio meyakini dirinya masih akan dilibatkan dalam proyek Real Madrid di musim depan. Problem cedera yang kerap merecoki tidak akan menjadi perkara besar bagi pelatih anyar Carlo Ancelotti.
Seperti musim-musim terdahulu, Marco Asensio juga mengalami rentetan cedera serius pada 2020-2021. Akhirnya performa winger kidal berusia 25 tahun tersebut jadi tidak maksimal.
Oleh Zinedine Zidane, eks Real Mallorca ini masih kebagian 21 laga di LaLiga Spanyol, namun hanya menyumbang lima gol dan dua assist. Alhasil, Real Madrid gagal bersaing dengan rival sekota Atletico Madrid dalam perebutan gelar juara.
Nama Asensio kemudian kembali dikaitkan dengan klub-klub Liga Inggris. Kabar ini kemudian ia bantah sendiri mengingat kontraknya di Santiago Bernabeu masih tersisa dua tahun lagi hingga musim panas 2023.
"Tentu saja saya masih bertahan di Real Madrid musim depan. Saya ingin berkontribusi sebanyak mungkin. Sejak dulu saya memang seorang Madridista," papar Marco Asensio kepada Diario AS.
"Hubungan saya dengan klub lebih dari sekedar pemain dan tim tempatnya bermain. Saya bahagia saat menang dan bersedih ketika kalah. Hati saya hanya untuk Real Madrid," cetusnya.
"Kini, saya sudah fit sepenuhnya secara fisik maupun mental. Dengan Carlo Ancelotti juga sudah ada pembicaraan. Idenya terpampang jelas dan membuat saya tertarik. Dia adalah pelatih top yang meraih sukses di mana pun berada," tambah pemilik jersey nomor 11 ini.
1. Fokus ke Olimpiade
Untuk saat ini, Marco Asensio akan mencoba fokus ke Olimpiade, di mana ia akan mewakili Spanyol di Jepang. Rasa frustrasi karena gagal masu skuat Tim Matador di Euro 2020 akan berusaha ditebusnya dengan medali emas cabor sepak bola.
Selain Asensio, cukup banyak pemain kenamaan yang dibawa Spanyol ke Tokyo 2020. Bahkan nama Unai Simon, Pau Torres, Pedri, Dani Olmo, dan Mikel Oyarazabal pun dimasukkan ke dalam skuat.
Spanyol akan memulai persiapan dengan beruji coba melawan tuan rumah Jepang pada Sabtu (17/7/21). Setelah itu, ada Mesir, Australia, dan Argentina yang sudah menunggu di fase grup Olimpiade 2020.
Sudah hampir 30 tahun lamanya Spanyol sudah tidak menjuarai cabor sepak bola di Olimpiade. Terakhir kali mereka memboyong medali emas adalah saat menjadi penyelenggara di Barcelona 1992, usai menggebuk Polandia 3-2 di final.