Fansnya Brutal, Timnas Inggris Dianggap Pantas Kalah di Euro 2020
INDOSPORT.COM - Sejumlah tindak tidak terpuji yang dilakukan oleh fans Inggris saat Euro 2020 berlangsung membuat Lothar Matthaus senang dengan kemenangan Italia. Legenda Jerman tersebut beropini jika The Three Lions dan pendukungnya pantas dihukum karma.
Bertindak sebagai salah satu negara penyelenggara, Inggris harusnya bisa menjadi tuan rumah yang ramah. Sayangnya sikap brutal dan arogansi membuat kelompok mereka banyak menuai nada miring.
Tidak ada simpati yang ditunjukkan loyalis Inggris saat bertanding dengan menyoraki lagu kebangsaan lawan. Mereka bahkan tidak segan-segan mengejek suporter cilik Jerman yang menangis di tribun usai kalah dari Harry Kane dkk di babak 16 besar.
"Orang-orang Inggris bertindak tidak sportif dan sopan pada pendukung Jerman. Mereka juga menganggu lagu negara lain," tulis Matthaus yang memenangi Euro 1980 bersama Jerman dalam kolomnya untuk Bild.
"Ditambah lagi mereka juga menyerang pemain sendiri dengan diskriminasi warna kluit. Semoga saja kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kalian semua pantas mendapat trauma penalti di final," tambah pemilik 150 caps untuk Der Panser tersebut.
Matthaus juga mengungkit soal partai semi final dimana Inggris menjamu tim kuda hitam Denmark. The Dynamite dianggapnya banyak mendapat ketidakadilan.
Yang dimaksudkan oleh Matthaus tentu saja insiden penalti yang didapat oleh Raheem Sterling di babak perpanjangan waktu. Wasit dituding terlalu lembek dalam menilai tekel Joakim Maehle saat skor masih 1-1 dan akhirnya eksekusi Kane jadi penentu.
Dalam prosesnya pun fans Inggris masih berbuat nakal dengan menyinari mata kiper Denmark, Kasper Schmeichel, dengan laser. Memang penggawa Leicester City itu masih bisa menepis bola namun rebound dapat dimaksimalkan Kane.
1. Tetap Brutal Sampai Final
Gareth Southgate selaku manajer Inggris sebenarnya sudah meminta agar publiknya menghilangkan kebiasaan buruk ini. Namun begitu nasehat sang gaffer seakan tidak diindahkan hingga kemudian UEFA menjatuhkan sanksi berupa denda pada federasi.
Sayang hukuman tersebut hanya dianggap angin lalu. Di final yang digelar pada 12 Juli lalu diperkirakan 100 fans berusaha masuk tanpa tiket ke Wembley. Karena kekacauan ini sejumlah orang dilaporkan cedera termasuk ayah bek Inggris, Harry Maguire.