Detik-detik Mo Salah Marah di Sesi Latihan, Ternyata Ada Alasan Tak Terduga di Baliknya
INDOSPORT.COM - Pemain andalan Liverpool, Mo Salah menunjukkan kekesalannya saat berlatih bersama rekan setimnya.
Dalam sebuah video yang dibagikan The Reds lewat akun twitternya, Salah terlihat jengkel kala Joe Matip mencetak gol ke gawang timnya.
Joel Matip, dalam pelatihan melakukan solo run hingga mencetak gol solo fantastis bak Lionel Messi.
Salah kemudian menunjukkan gimmick ketidakpuasannya, kendati hal tersebut hanya sebagai sesi latihan.
Hingga kini video tersebut telah menuai beragam komentar dari fans Liverpool, mereka memuji mentalitas Salah untuk selalu menang.
Bukan mengangetkan, mengapa Salah menjadi sosok yang paling diandalkan dalam skuad Jurgen Klopp.
Menukil dari Liverpoolecho, video tersebut juga menguatkan pendapat jika Salah merupakan sosok yang diteladani bagi rekan setimnya, termasuk para pemain muda.
Asisten Klopp, Pep Lijnders pun mempunyai kisah yang tak jauh beda dengan kemarahan Salah usai kebobolan lewat gol solo run Matip.
Dalam sebuah kesempatan, Salah duduk semeja dengan Harvey Elliott.
Eks pemain AS Roma itu, kata Lijnders tampak 'jengkel' dengan Elliot, usut punya usut rupanya Elliot telah makan roti yang dianggap Salah sudah lebih dari cukup.
"Saya juga mendengar cerita bahwa Mo dan Harvey Elliott sedang duduk bersama di ruang makan.
"Harvey memiliki beberapa roti dan beberapa buah di piringnya dan Mo bertanya kepadanya berapa potong roti yang sudah dia makan hari itu? Harvey bilang satu,"
"Mo kemudian menyuruhnya hanya makan buahnya!,"
Nasehat Salah tak lantas membuat Elliot tersinggung, sebaliknya pemain muda tersebut malah senang memiliki rekan setim yang peduli dengan hal kecil tersebut.
"Harvey bilang, 'Aku selalu belajar dari orang-orang ini!' Kami memiliki begitu banyak pemain yang membantu para pemain muda dan yang baru,"
"Anda merasa sepanjang pelatihan ini bahwa para talenta terintegrasi, dan saya sangat menyukainya."
1. Dilarang Tampil di Olimpiade
Liverpool dianggap telah bersikap egois karena menghalangi usaha Mohamed Salah membela timnas Mesir di ajang Olimpiade Tokyo 2020 bulan depan.
Liverpool telah mengatakan kepada federasi terkait bahwa mereka tidak ingin para pemain mereka ambil bagian dalam kompetisi yang berlangsung dari 22 Juli hingga 7 Agustus.
Artinya, klub berjuluk The Reds itu dipastikan tidak akan mengijinkan Mohamed Salah bergabung dengan skuat Mesir demi persiapan pramusim di bawah arahan Jurgen Klopp.
Di sisi lain, pihak FA Mesir tetap bersikukuh ingin meminjam jasa penyerang berusia 28 tahun tersebut bisa meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan timnas untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Menanggapi hal tersebut, Stuart Pearce, yang mengelola tim sepak bola putra Inggris untuk Olimpiade London 2012 mengatakan sikap Liverpool ini sudah tidak dibenarkan.
Menurut Pearce, tidak boleh ada pemain yang dilarang kesempatannya mewakili negara mereka di event Olimpiade, yang cakupannya bahkan lebih besar dari Piala Dunia.
“Tentu saja Jurgen Klopp tidak menginginkan (Mohamed) Salah di Olimpiade karena dia seharusnya menjaga kepentingan Liverpool,” kata Pearce, dilansir dari Talksport.
“Anda ingin Mo Salah tinggal, tetapi jika saya jadi manajer klub atau pelatih, saya tidak akan pernah
“Jika saya adalah seorang manajer di klub mana pun dan seorang pemain datang kepada saya dan berkata, 'Saya ingin mewakili negara saya', saya tidak akan cukup egois untuk berbalik dan berkata, 'tidak'.”