5 Striker Pemakai Jersey Nomor 9 Arema FC, Siapa Terbaik?
INDOSPORT.COM - Kedatangan Carlos Fortes sebagai striker baru Arema FC, kembali memunculkan romantisme publik sepak bola Malang Raya terhadap para pemain pada musim-musim sebelumnya.
Terlebih, pemain berpaspor Portugal itu sudah menentukan nomor punggung 9 di tim Singo Edan pada kompetisi Liga 1 musim 2021/2022 mendatang.
Carlos Fortes didatangkan Arema FC setelah melalui musim kurang beruntung saat membela UD Vilafranquense. Mengarungi 25 laga Liga Portugal 2, striker 26 tahun itu hanya membukukan 2 gol.
Sebelum Fortes, setidaknya ada 5 nama yang mengemban nomor sakral bagi seorang striker tersebut. Lantas, siapa yang terbaik diantara para pendahulu Carlos Fortes?
1. Robert Lima, Nur Hardianto dan Giron.
1. Robert Lima Guimaraes
Striker kebangsaan Brasil ini menjadi yang paling flop diantara 5 nama. Gladiator, begitu sapaan dia, bahkan hanya mampir di Arema FC selama masa pra musim kompetisi tahun 2019 lalu.
Gladiator awalnya cukup meyakinkan, setelah mencetak 4 gol dalam 4 laga Piala Indonesia. Dua gol dibukukan kala Arema FC mengalahkan Persita Tangerang 4-1 pada leg pertama babak 16 besar (26/1/19), serta 1 gol saat kembali menumbangkan Persita pada leg kedua (3/2/19).
Gladiator melanjutkan tren positif dengan menyumbang 1 gol ke gawang Persib, dalam leg kedua babak 16 besar (22/02/19) yang berakhir 2-2. Sayang, laju Arema terhenti setelah kalah gol away dengan agregat 3-3.
Problem cedera membuatnya gagal bersinar di Piala Presiden, kendati tegak berhak atas medali juara turnamen. Tak ada gol yang dia ciptakan, hingga tempatnya digantikan oleh Sylvano Comvalius pada Liga 1.
2. Ahmad Nur Hardianto
Striker kelahiran Lamongan ini sempat digadang-gadang sebagai pemain masa depan cerah. Berlabel Timnas U-23, Hardianto didatangkan Joko Susilo dari Persela Lamongan pada awal 2018.
Namun tetap saja, prioritas Arema FC pada striker asing membuatnya jarang mendapat menit bermain. Pada Liga 1 2018, Hardianto membukukan 5 gol dari 15 laga.
Sementara pada Liga 1 musim 2019, hanya 3 gol yang dia lesakkan dalam 15 caps. Namun pada musim keduanya itu, Hardianto mengganti nomor punggung menjadi 7, demi mengakomodir keinginan Gladiator memakai nomor 9.
3. Gustavo Giron
Kutukan nomor 9 sebenarnya dimulai dari striker kebangsaan Australia ini. Gustavo Giron bahkan hanya mencatat 2 gol saja sepanjang 16 laga saat ISC A tahun 2016.
Padahal, labelnya cukup mumpuni saat dihadirkan Arema pada April 2016. Giron memegang predikat top skorer pada National Premier League Western Australia dengan 22 gol dalam 21 caps untuk klub Bayswater City.
Minimnya kontribusi membuat Giron lalu dipinjamkan pada putaran kedua ISC A ke Persegres Gresik United, September 2016.
2. Samsul Arif dan Beto Goncalves
4. Samsul Arif
Samsul Arif bisa dibilang striker lokal yang cukup handal di Arema. Sayangnya, kompetisi ISL 2015 keburu dihentikan akibat sanksi FIFA pada PSSI ketika Samsul memilih nomor punggung 9.
Pemain asli Bojonegoro itu hanya mencatat 1 gol dari 2 laga Arema. Gol tunggalnya itu membantu Arema saat bermain dengan skor imbang 3-3 menjamu Persija Jakarta pada laga pembuka ISL (04/04/15).
Padahal, performa Samsul Arif begitu dahsyat pada musim pertama di Arema. Dia bahkan menjadi top skorer tim Singo Edan dengan 16 gol pada kompetisi ISL musim 2014, ketika memakai nomor punggung 11.
Terhentinya kompetisi membuat Samsul mengamuk pada level turnamen. Eks pemain Persela Lamongan itu memborong trofi pada Turnamen Bali Island Cup dan Sunrise Java Cup, serta mengantar Arema sebagai peringkat 3 Piala Presiden dan semifinalis Piala Jenderal Sudirman sepanjang 2015.
5. Beto Goncalves
Dari sederet pengguna nomor 9, Beto Goncalves lah yang bisa dibilang terbaik. Dalam dua musim, striker Brasil yang kini berstatus naturalisasi itu menggelontorkan secara total 26 gol untuk Arema.
Beto nyaris menyempurnakan karir pada musim pertamanya di Arema. Dia menjadi top skorer tim ketiga dengan 14 gol setelah Cristian Gonzales (19 gol) dan Greg Nwokolo (15 gol), plus mengantar tim Singo Edan menjadi runner-up kompetisi ISL 2013.
Sementara pada musim 2014, Beto mencatat 12 gol pada dua kompetisi resmi. Beto mengantar Arema hingga babak semifinal ISL dan juga babak 16 besar AFC Cup.
Urutan prestasi Beto pun tak kalah mengilap bersama Arema. Beto turut mempersembahkan gelar juara Piala Gubernur Jatim dan Menpora cup 2013, hingga Trofeo Persija pada 2014.