Madura United Kalahkan Bali United Perihal Hak Kelola Stadion, Kok Bisa?
INDOSPORT.COM - Madura United bisa dibilang mengalahkan Bali United perihal hak pengelolaan stadion, sebagai perwujudan komitmen menuju klub sepak bola profesional.
Sebagaimana syarat dari federasi sepak bola Asia (AFC), bahwa klub sepak bola profesional mesti memiliki home ground maupun training ground.
Poin terakhir lah yang tampaknya menjadi ganjalan Madura United di balik tidak lolosnya mereka dalam AFC Club Licensing tahun lalu.
"Bicara regulasi dan AFC Licensing, ini menjadi persyaratan utama. Salah satunya training ground," beber CFO Madura United, Ziaul Haq Abdurrahim, di kanal YouTube klub, Selasa (27/7/21).
Pada akhir tahun ini, salah satu harapan Madura United memiliki markas latihan bakal segera terwujud. Mereka telah menjalin kesepakatan untuk mengelola Stadion R. Soenarto yang berada di Pamekasan, sebagai training ground.
"Semua fasilitas dan pembiayaan dari kami semua. Kebijakan ini juga menjadi pesan presiden Madura United (Achsanul Qosasi)," sambung dia.
1. 15 Tahun
Dari segi hak mengelola stadion, Madura United akan mengalahkan Bali United yang diketahui memiliki hak kelola secara penuh untuk Stadion Kapten I Wayan Dipta sebagai home ground selama 10 tahun sejak 2018.
"Kami mengelola Stadion R. Soenarto selama 15 tahun ke depan. Sudah disepakati dengan pemilik stadion, dalam hal ini yayasan," ucap Ziaul Haq.
Namun, hak kelola Madura United terhadap stadion yang dimiliki Yayasan Dharmasiswa Madura itu bertujuan lain dibanding Bali United.
"Tujuannya sebatas training ground. Karena untuk pertandingan, selama ini Madura United menggunakan stadion di dua kabupaten (Bangkalan dan Pamekasan)," cetus dia.