Tetap Mainkan Dos Santos yang Tengah Berduka, Ini Komentar Bos Meksiko
INDOSPORT.COM - Keputusan Meksiko untuk tetap memasang Jonathan dos Santos di semifinal Gold Cup 2021 hanya beberapa saat setelah ayahnya meninggal rupanya sudah menjadi keputusan bersama. Sang gelandang bersikukuh menjadi starter untuk mengikuti kemauan orang tuanya.
Hal ini dikonfirmasi oleh pelatih Meksiko, Gerardo 'Tata' Martino. Eks bos Barcelona tersebut mengungkapkan bahwa skuatnya dirundung duka mendalam saat bersiap di NRG Stadium, namun justru bisa bangkit.
Meksiko sukses membungkam Kanada dengan skor 2-1 setelah gol Orbelin Pineda dan Hector Herrera membalas aksi Tajon Buchanan. Para penggawa El Tri kemudian merayakan gol mereka dengan gestur belasungkawa untuk keluarga Dos Santos.
Jonathan Dos Santos sendiri mampu bermain hingga menit ke-61. Ia keluar untuk digantikan gelandang asal PSV Eindhoven, Erick Gutierez.
"Musibah yang menimpa Jona membuat kami semua bersedih. Kami berusaha untuk menguatkannya. Kami tidak bisa membayangkan rasa sakitnya," papar Gerardo Martino.
"Setelah berbincang dengan ibunya, ia memutuskan untuk tetap bermain. Hal itu juga pasti yang diinginkan sang ayah," tambah pelatih asal Argentina tersebut.
1. Motivasi Ekstra Jelang Final
Geraldo Francisco dos Santos atau yang lebih dikenal dengan Zizinho adalah ayah dari Dos Santos. Seperti sang anak, ia adalah seorang pesepak bola profesional di masa mudanya.
Meski lahir di Brasil, Zizinho sama sekali tidak pernah merumput di tanah Samba. Kariernya dihabiskan di Meksiko bersama America, Leon, Nexaca, dan Monterey. Hanya setahun, ia sempat merantai ke El Salvador guna memperkuat CD.FAS.
Selain Jonathan, Zizinho masih memiliki satu putra lain, yakni Giovani dos Santos. Dia sempat diprediksi bakal menjadi bintang kelas dunia setelah menembus tim utama Barcelona pada 2007-2008.
Namun, Giovani dos Santos justru mengalami penurunan saat pindah dari Camp Nou hingga kini pulang kampung ke Meksiko.
Sekarang, Meksiko dan Dos Santos punya motivasi ekstra menjelang final Gold Cup mereka yang ke-14. Tim Sombrero siap menggulung rival abadi, Amerika Serikat, demi gelar ke-12 sekaligus untuk mengobati rasa duka pasca-kepergian Zizinho.