Sukses di Euro 2020, Legenda AC Milan Tinggalkan Kursi Pelatih Ukraina
INDOSPORT.COM â Striker legendaris AC Milan, Andriy Shevchenko, telah resmi melepas jabatannya sebagai pelatih timnas Ukraina.
Shevchenko yang terkenal kala menyandang nomor punggung 7 di AC Milan ini mengumumkan kabar tersebut melalui akun Instagram resmi miliknya yang bernama @andriyshevchenko pada Minggu (01/08/21).
âHari ini kontrak saya bersama Ukraina telah berakhir. Saya menghabiskan 5 tahun di sini dan kami telah membuktikan jika Ukraina mampu bermain sepak bola modern,â tulis striker yang akrab dijuluki Sheva ini di caption yang menyertai unggahannya.
âSaya mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Komite Eksekutif Federasi Sepak Bola Ukraina (UAF) atas kesempatan yang diberikan untuk bekerja sama dengan timnas Ukraina.â
âSaya juga mengucapkan terima kasih untuk semua pemain, semua pihak yang telah memberikan bantuan untuk tim. Terima kasih juga saya ucapkan pada para fans atas dukungan dan kritikan yang telah diberikan.â
âBersama-sama kita berhasil menunjukkan jika sepak bola kita bisa menarik dan kompetitif.â
Kabar ini cukup mengejutkan mengingat Shevchenko baru saja berhasil membawa Ukraina mengukir sejarah baru dengan menembus perempat final Euro 2020 yang menjadi perempat final pertama mereka di pergelaran Euro sejak debutnya di edisi 2012 silam.
Shevchenko sendiri pertama kali ditunjuk sebagai pelatih timnas Ukraina pada tahun 2016 silam, setelah sebelumnya pada tahun 2012 ia diketahui menolak tawaran untuk melatih timnas berjuluk The Blue and Yellow ini.
Ia sempat menjabat sebagai asisten pelatih sebelum kemudian secara resmi ditunjuk menjadi pelatih pada 15 Juli tahun 2016 silam.
1. Bisa Kembali ke Dunia Politik
Belum diketahui ke mana Shevchenko akan berlabuh setelah ini. Striker yang terkenal oportunis ini bisa saja kembali ke dunia politik, dunia yang sempat ia rasakan setelah memutuskan gantung sepatu tahun 2012.
Saat itu, Shevchenko bergabung dengan salah satu partai Ukraina bernama Ukraine—Forward (dulu dikenal dengan nama Partai Sosial Demokrat Ukraina).
Sayang dirinya gagal maju mewakili partainya di kursi parlemen setelah hanya mampu mengumpukan 1,58 persen pemilih saat pemilihan umum nasional dilangsungkan.