Sir Alex Ferguson Ternyata Suka Taruhan Judi Balap Kuda
INDOSPORT.COM - Pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson rupanya mempunyai kebiasaan yang terbilang nyeleneh dibanding pelatih pada umumnya.
Bagaimana tidak, Fergie sapaan akrabnya kerap membicarakan taruhan pacuan kuda saat sesi latihan Setan Merah. Hal tersebut dibocorkan oleh anak asuhnya, Rio Ferdinand.
Rio Ferdinand mengungkapkan jika saat latihan, Ferguson amat jarang bicara soal evaluasi timnya. Selepas latihan usai, Ferguson malah langsung menelfon seorang Bandar soal kuda mana yang akan menang di lomba pacuan.
Sudah jadi rahasia umum jika Ferguson punya hobi memelihara kuda. Bahkan, dalam autobiografinya pria Skotlandia itu mempunyai 60 hingga 70 kuda. Kegemaran Ferguson tersebut rupanya ia bawa di sesi latihan.
"Fergie tidak pernah mengambil sesi, saat latihan ia hanya berdiri di pinggir lapangan dan mengamati individu, tim, situasi, suasana hati, kecepatan dan intensitas latihan," kata Rio Ferdinand melansir dari Mirror.
"Dia berbicara dengan bandarnya tentang kuda mana yang dia dukung. Itulah orang yang paling sering dia ajak bicara,"
Tak berhenti disitu, Ferguson bahkan sering membuka obrolan dengan para pemainnya tidak dengan rencana taktik melainkan soal pacuan kuda.
Menurut Rio Ferdinand, pelatih yang sukses mempersembahkan 38 trofi ke lemari Manchester United itu baru bicara taktik saat pertandingan penting.
"Sekali-kali sebelum sesi dia mengumpulkan kami, mungkin menjelang pertandingan besar di akhir pekan atau setelah hasil dan berkata, 'dengarkan teman-teman bahwa permainan itu keluar dari sistem Anda sekarang, saya ingin sesi yang sulit',"
"Jadi dia tidak akan berbicara terlalu banyak tentang detailnya."
1. Soal Carlos Queiroz
Selain bicara kebiasaan aneh Ferguson, Rio Ferdinand juga membocorkan sosok tangan kanan Fergie yakni Carlos Queiroz.
Menurut Rio Ferdinand, Queiroz merupakan manager terkuat yang pernah mengampunya. Apa yang diucapkannya seoalah menguatkan ucapan Ferguson yang beberapa tahun silam pernah menyebut jika Queiroz adalah sosok yang pantas menggantikannya.
"Carlos sedikit lebih pragmatis dan akan berkata, 'mari kita pikirkan ini, situasi ini akan terjadi dalam sebuah pertandingan, mari kita tunggu waktu kita sehingga kita solid dan kita kuat'.
“Dia brilian, manajer terbaik untuk transisi. Kami melakukan banyak sesi yang berulang dan berdasarkan tentang bagaimana kami memenangkan bola dan masuk ke jantung tim lain dan membunuh mereka dengan gerakan dan rotasi.
“Jika Anda melihat tim ketika dia menjadi pelatih, kami tegas, kami bisa melawan siapa pun, melawan siapa pun dan bermain melawan siapa pun.”