Spanyol Lolos ke Final Sepak Bola Olimpiade Tokyo 2020, Barcelona Ketiban Sial
INDOSPORT.COM - Suksesnya Spanyol menembus babak final Olimpiade Tokyo 2020 rupanya punya dampak negatif bagi Pedri maupun klubnya Barcelona.
Mau tidak mau dengan lolosnya La Furia Roja ke partai puncak, maka waktu istirahat Pedri akan semakin minim. Waktu Pedri untuk kembali ke Barcelona juga akan kembali molor.
Asal tau saja, pemain berusia 18 tahun itu belum sempat berisitirahat sejak kompetisi LaLiga musim lalu rampung dan kemudian bersambung ke Euro 2020 dan Olimpiade Tokyo 2020. Tenaga Pedri terus dipakai selama hampir setahun penuh.
Melansir dari Barca Blaugranes, Ronald Koeman selaku pelatih bak makan buah simalama. Jika memberi waktu istirahat sepulang Pedri dari Jepang, maka Los Cules akan kehilangan wonderkidnya di laga awal kompetisi.
Sebaliknya, jika Koeman memaksakan Pedri turun saat timnya bentrok kontra Real Sociedad pertengahan bulan ini, maka tenaga Pedri akan semakin diforsir.
Pelatih asal Belanda itu dinilai mengambul opsi pertama, yakni tidak langsung menggeber tenaga Pedri sejak awal kompetisi.
Dengan opsti tersebut, Barcelona akan meminimalisir kehilangan Pedri yang sewaktu-waktu bisa ditimpa cedera jika dipaksakan terus bermain dengan istirahat yang minin.
1. Sempat Diprotes Koeman
Sebelum sang pemain berangkat ke Jepang, Koeman sempat melempar protes keras pada federasi Sepakbola Spanyol yang seolah tak memberi cukup istirahat bagi Pedri.
Ia sadar jika negara memang membutuhkan tenaga anak asuhnya, namun di sisi yang lain La Furia Roja harusnya memahami jika Pedri belum istirahat sejak kompetisi musim 2020/21 rampung.
Selepas LaLiga berakhir, ia lantas dipanggil ke skuat Spanyol untuk mengarungi turnamen Euro 2020. Tak sampai sebulan, tenaga Pedri kemudian bersambung saat ia juga membela negaranya di Olimpiade Tokyo 2020.
Dua turnamen besar berturut-turut itu telalu banyak. Bukan hanya saya yang beranggapan seperti itu. Dia hampir selalu bermain, begitu pula di Euro 2020," ujar Koeman.
Berangkat ke Jepang (Olimpiade 2020) setelah hanya istirahat empat hari bukan sesuatu yang ideal. Saya memahami rasa laparnya, namun klub juga harus melindungi pemain," tambah pelatih Belanda tersebut.