Gabung Marseille, Bintang Prancis Ini Akui Membangkang dari Arsenal
INDOSPORT.COM - Defender belia asal Prancis, William Saliba, rupanya sempat mendapat saran dari Arsenal untuk menjalani peminjaman ke klub Inggris. Akan tetapi saran dari klub induknya tersebut tidak ia hiraukan dan memilih untuk bergabung dengan Marseille.
Arsenal ingin Saliba lebih banyak mendapatkan pengalaman memainkan sepak bola ala Inggris dengan merumput untuk tim Premier League maupun Championship. Akan tetapi sang youngster 20 tahun merasa lebih nyaman di negaranya sendiri.
Ia bahkan sampai bersikeras untuk dititipkan ke Marseille. Les Olympiens akan jadi kesebelasan Ligue 1 ketiganya setelah sempat juga berbaju Saint Etienne dan OGC Nice.
"Aku bicara dengan direktur maupun pelatih Marseille. Bermain di depan fans yang fanatik dan stadion yang indah membuatku tertarik. Bagi pemain muda sepertiku kesempatan ini tidak boleh dilewatkan," papar Saliba pada La Provence.
"Bukan Arsenal yang memilih Marseille, melainkan aku. Mereka lebih suka jika aku tetap di Inggris namun aku tahu yang terbaik untuk diriku sendiri,"
"Maka dari itu aku terus memaksa. Marseille adalah salah satu klub terbesar di Prancis dan itu artinya aku harus bekerja super keras," tambah pemain bertinggi 192 cm tersebut.
1. Tak Terpakai
Digadang-gadang menjadi bek sentral masa depan tim nasional Prancis, Saliba pun didatangkan oleh Arsenal pada 2019 lalu. Tidak tangung-tanggung, The Gunners menebus Saliba dengan harga 30 juta Euro atau setara dengan 500 miliar Rupiah.
Namun anehnya ia belum mendapatkan debut resminya sama sekali. Sejak era kepelatihan Unai Emery hingga Mikel Arteta saat ini Saliba bak dianggap tidak ada di Emirates Stadium.
Padahal loyalis Arsenal sudah berulangkali menyuarakan agar Saliba segera diberi kesempatan. Terlebih setelah David Luiz, Pablo Mari, Shkodran Mustafi, Sokratis Papastathopoulos, Rob Holding, dan Calum Chambers tidak ada yang menunjukkan kualitas oke.
Musim lalu Saliba tampil cukup solid untuk Nice. Dalam 20 pertandingan di ajang liga, pemuda berdarah Kamerun tersebut mencetak satu gol dan membantu Les Aiglons menembus sepuluh besar klasemen akhir.