Pep Guardiola Ungkap Alasan Manchester City Sulit Datangkan Harry Kane
INDOSPORT.COM - Juara bertahan Premier League, Manchester City, tidak menepis kabar yang mengaitkan mereka dengan Harry Kane. Meski demikian mereka mengaku kesulitan menuntaskan transfer tersebut karena Tottenham Hotspur sebagai klub pemilik sang pemain enggan melakukan negosiasi.
Tottenham sebenarnya sudah diajak berdiskusi mengenai Kane oleh City sejak Juni lalu. Bahkan The Cityzens langsung menawarkan 100 juta Poundsterling atau nyaris 2 triliun Rupiah namun The Spurs tetap bergeming.
City tidak bisa berbuat banyak mengingat saat ini Kane masih terikat kontrak berdurasi tiga musim di New White Hart Lane. Tottenham juga tidak menyertakan klausul pelepasan saat sang bomber 28 tahun menandatangani perjanjian baru pada Desember 2016 silam.
Keberadaan klausul pelepasan walau biasanya jauh dari kata murah memang kerap membantu klub kaya dalam perekrutan pemain. Contohnya saja saat City menebus Jack Grealish dari Aston Villa dengan 100 juta Poundsterling di musim panas ini.
"Kane adalah pemain Tottenham Hotspur dan jika mereka tidak mau bernegosiasi maka jalan buntu sudah ditemui," papar Pep Guardiola selaku manajer City.
"Bukan hanya kami yang coba untuk mendatangkan Kane. Klub-klub besar lain juga punya niatan sama tapi Tottenham yang memegang kunci,"
"Situasi yang berbeda kami hadapi dalam proses pembelian Jack. Ia punya klausul pelepasan sedangkan Kane tidak," tambah juru taktik asal Spanyol tersebut.
1. Kane Ingin Pergi
Setelah tidak kunjung memenangkan satupun trofi selama berkarier untuk tim senior Tottenham, Kane dikabarkan siap hengkang. Sejak masih membela Inggris di Euro 2020 lalu isu kepergiannya dari London Utara sudah berhembus kencang. Sang pemain bahkan sudah mangkir latihan demi menunjukkan hasratnya untuk pergi.
City yang kebetulan butuh mesin gol baru sepeninggal Sergio Aguero ke Barcelona kemudian mendekat. Manchester Biru punya daya tawar tinggi mengingat mereka selalu berkompetisi untuk trofi Premier League dan masih akan berlaga di Liga Champions musim depan.
Sementara Tottenham tidak punya keistimewaan tersebut. Selain hanya terus sekedar meramaikan papan atas, The Spurs juga harus bermain di kasta ketiga kompetisi antar klub Eropa pada 2021/2022 yakni Liga Conference.