Keok Lagi dan Rekor Terputus, Sinyal Rangers Terseok-seok Musim Ini?
INDOSPORT.COM - Rangers FC menunjukkan start kurang apik awal musim ini setelah ditekuk Malmo di leg pertama kualifikasi Liga Champions.
Seperti diketahui, tim besutan Steven Gerrard ini gagal merengkuh hasil manis melawan Malmo tempo hari. Mereka kalah tipis 1-2 di Stadion Eleda, Rabu (04/08/21).
Keunggulan tuan rumah tercipta lewat sumbangsih Soren Rieks dan Veljko Birmancevic. Sementara itu, tim tamu mencatatkan satu gol hiburan berkat aksi Steven Davies detik-detik sebelum babak kedua berakhir.
Walaupun hanya satu gol, setidaknya Rangers pulang dengan wajah yang tidak terlalu malu. Mereka hanya tinggal membalas dendam di leg kedua nanti yang bakal digelar di Ibrox pada Rabu (11/08/21) dini hari WIB.
Seolah menambah getir hasil di leg pertama kualifikasi Liga Champions tersebut, Rangers pun kembali keok, kali ini di ajang domestik.
Tim yang berstatus kampiun musim lalu tersebut baru saja menelan kekalahan kontra Dundee United pada matchday kedua Liga Primer Skotlandia 2021-2022. Adalah Jamie Robson yang menjadi mimpi buruk Rangers di laga tersebut.
Setelah pertandingan, Steven Gerrard pun memberi evaluasi dan penilaiannya. Ia juga tidak menampik bahwa skuat asuhannya tidak bermain maksimal di laga semalam.
“Kami kurang maksimal hari ini. Saat skor menunjukkan 0-0, akan sangat berisiko jika Anda melakukan satu atau dua kesalahan,” ucap Steven Gerrard, seperti dikutip dari laman Sky Sports.
“Hasil dan juga penampilan kami adalah tanggung jawab saya dan tim. Kami harus menerimanya dan segera move on secepat mungkin,” tambah ayah empat anak ini.
Selain itu, Stevie G juga tidak lupa memberi pujian kepada Dundee United yang dinilainya bermain lebih baik. Kehebatan sang lawan pun lantas sukses memutus catatan tidak terkalahkan Rangers selama 40 pertandingan di liga.
Ya, Rangers telah mempertahankan rekor impresif tersebut selama beberapa waktu terakhir, termasuk musim lalu ketika mereka menyabet titel juara Liga Primer Skotalndia tanpa satu kali pun menelan kekalahan.
James Tavernier dkk finis sebagai pemuncak klasemen akhir musim 2020-2021 dengan raihan 102 poin. Mereka menorehkan 32 kemenangan dan enam hasil imbang.
1. Menerawang Musim Ini
Ada awal, pasti ada akhir. Nampaknya hal ini juga berlaku untuk kedigdayaan Rangers di Liga Primer Skotlandia, yang ujung-ujungnya harus terhenti di pertandingan ke-41 mereka.
Menurut catatan, sebelum ditekuk Dundee United, terakhir kali Rangers mengalami kekalahan adalah Maret 2020. Saat itu, mereka tumbang di tangan Hamilton dengan skor tipis 0-1 akibat gol tunggal David Moyo pada menit ke-56.
Dengan rekor tidak terkalahkan Rangers yang terputus, Steven Gerrard pun gagal menyamai atau bahkan mengalahkan catatan yang pernah ditorehkan Brendan Rodgers bersama Celtic.
Selama kurun waktu Mei 2016 sampai dengan Desember 2017, Celtic tidak terkalahkan dalam 56 pertandingan liga. Nampaknya, tugas Stevie G cukup berat jika ingin melampaui kehebatan eks pelatihnya di Liverpool tersebut.
Walaupun kalah di tangan Dundee United, Rangers masih punya banyak waktu untuk berbenah. Apalagi, musim baru Liga Primer Skotlandia baru saja bergulir memasuki matchday kedua.
Rangers berada di peringkat dua klasemen sementara dengan tiga poin. Akan tetapi, posisi mereka terancam oleh Aberdeen serta Hibernian yang punya jumlah poin sama dan belum memainkan laganya.
Stevie G tentu berharap hasil minor ini hanya akan mewarnai awal musim Rangers 2021-2022, bukannya ‘kutukan’ setelah meraih gelar juara atau semacamnya. Karena pada prinsipnya, apa saja bisa terjadi di sepak bola.
Terlepas dari kekalahan kontra Dundee United dan rekor Brendan Rodgers yang belum bisa tersaingi, Stevie G nampaknya punya tugas yang lebih mendesak, yakni memikirkan bagaimana caranya agar Rangers bisa lolos kualifikasi Liga Champions.
Dengan demikian, ia akan menciptakan sejarah membawa tim ini kembali ke putaran grup untuk pertama kalinya sejak musim 2010-2011.
Pasalnya pada 2011-2012 lalu, langkah Rangers harus terhenti di kualifikasi ketiga. Kebetulan, lawan mereka saat itu juga Malmo. Akankah hasil serupa bakal terulang lagi?