Timnya Tersingkir dari Liga Champions, Begini Alasan Tak Masuk Akal Steven Gerrard
INDOSPORT.COM - Rangers FC tumbang di kandang sendiri oleh Malmo FF. Steven Gerrard selaku pelatih mengakui jika timnya sudah keder dulu sebelum bertanding.
Jawara Liga Skotlandia musim 2020/21, Rangers FC harus mengubur mimpinya untuk mentas di Liga Champions musim depan. Bermain di depan pendukung sendiri, di Stadion Ibrox tim Rangers FC malah keok 1-2.
Semula, asa Rangers FC untuk lolos Kualifikasi Liga Champions sempat terbuka setelah mereka unggul lebih dulu lewat gol cepat Alfredo Morelos. Sayang gol yang disumbang penyerang Kolombia itu hanya bertahan hingga turun minum.
Di paruh kedua, James Tavernier Cs. malah di comeback tim tamu lewat dwigol yang dilesatkan Antonio Äolak. Hingga peluit berakhir Si Gers tak mampu menambah gol dan membuat pasukan Gerrard tersisih dengan agregat 2-4.
Gerrard tak menampik rasa kekecewaannya. Menurutnya, Rangers FC sudah ketakutan alias keder lebih dulu sebelum bertarung.
"Kami telah mencoba untuk panas setelah tertinggal 2-1. Anda harus mencoba hal-hal yang berbeda, tapi sedikit ketakutan dan sedikit panik kemudian muncul," ujarnya pada Premier Sports.
"Kami mulai memainkan bola harapan ke dalam kotak alih-alih mencoba untuk tetap tenang dan bermain tapi kenyataannya adalah kami telah kalah tiga kali dari empat pertandingan dan itu tidak cukup bagus di Rangers. Kami sangat menyadari itu. Kami sekarang harus bangkit dan berkumpul kembali.
“Bagian yang paling membuat frustrasi adalah kami kehilangan 10 pemain di babak kedua. Untuk unggul 1-0 dan kemudian tertinggal 2-1, sedikit ketakutan dan kepanikan muncul. Performa babak kedua kami salah dan itu tanggung jawab kami semua,”
1. Sudah Unggul Jumlah Pemain
Malmo FF memang sempat bermain dengan 10 orang setelah Bonke Innocent mendapat kartu merah di penghujung babak pertama.
Alih-alih menambah gol setelah unggul jumlah pemain, Rangers FC justru kebobolan 2 gol di paruh babak kedua. Gerrard mengatakan jika ada yang salah di lini pertahanan timnya.
“Pertahanan kami setelah restart malah miskin. Tidak ada cara untuk mendandani itu. Kami harus lebih baik dalam situasi itu, Kami telah membayar bola yang keluar dari permainan dan dua situasi lemparan ke dalam. Secara defensif kami belum cukup baik.
“Ketika Anda bermain melawan tim di level ini dan Anda tidak mempertahankan situasi dari restart dengan baik maka Anda akan membayar, dan kami telah melakukannya.