Bedah Peta Persaingan LaLiga Spanyol 2021/22: Tanpa Lionel Messi, Atletico Madrid Mulus?
INDOSPORT.COM - Persaingan LaLiga Spanyol 2021/22 akan terasa berbeda selepas kepergian Lionel Messi, mampukah Atletico Madrid mempertahankan gelar?
Akhirnya rasa rindu publik sepak bola dunia akan gelaran sepak bola Eropa akan berakhir. Akhir pekan ini LaLiga Spanyol musim 2021/22 resmi bergulir.
Pembukaan musim baru akan ditandai dengan laga seru antara Valencia vs Getafe pada Sabtu (14/08/21) dini hari WIB nanti di Stadion Mestalla.
LaLiga Spanyol musim 2021/22 akan terasa berbeda dibanding musim-musim sebelumnya. Sebab, untuk kali pertama setelah sedikitnya 15 tahun, publik pencinta sepak bola tidak akan lagi menyaksikan aksi pemain terbaik dunia, Lionel Messi.
Messi memutuskan untuk pergi dari tim masa kecilnya, Barcelona, pada musim panas ini karena terbentur aturan finansial LaLiga. Kepergian Lionel Messi cukup disesalkan banyak pihak, terutama fans Barca.
Setelah Ronaldo dan Sergio Ramos, kini giliran Messi yang meninggalkan LaLiga Spanyol. Itu artinya, El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid di musim 2021/22 akan terasa berbeda.
Meski demikian, bukan berarti LaLiga Spanyol tidak kompetitif. Faktanya, klub Barcelona juga telah mendatangkan sejumlah bintang beken. Sebut saja Memphis Depay, Eric Garcia, sampai Sergio Aguero.
Real Madrid dan Atletico Madrid juga melakukan sejumlah perubahan dalam skuad mereka. El Real sukses mendatangkan bek anyar pengganti Ramos, David Alaba. Mereka juga kini ditangani pelatih baru, Carlo Ancelotti.
Sementara Atletico Madrid mendatangkan dua pemain baru yakni Rodrigo de Paul dan Marcos Paulo. Kedatangan De Paul akan menambah kualitas Atletico baik di LaLiga maupun Liga Champions.
Atletico Madrid Mulus?
Tak bisa dipungkiri, kepergian Lionel Messi telah melemahkan Barcelona. Begitu pun dengan Sergio Ramos yang lebih dulu meninggalkan Real Madrid.
Meski deretan pemain anyar datang, namun tidak ada yang bisa menjamin penampilan kedua tim paling sukses di Spanyol itu akan membaik musim ini.
Sebab seperti kita ketahui, Lionel Messi merupakan nyawa utama dari kesuksesan Barcelona dalam lebih dari dua dekade terakhir ini. Pada musim lalu saja Messi masih bisa mencetak 30 gol dan 11 assist dari 38 pertandingan LaLiga.
Pencapaian itu rasanya sulit disamai oleh seorang Memphis Depay atau Antoinne Griezmann sekali pun, apalagi Martin Braithwaite.
Begitu pula dengan Real Madrid. Pada musim lalu El Real cukup menderita setelah gagal total di Liga Champions. Sementara di LaLiga, mereka kalah saing dari Atletico Madrid.
Praktis, musim ini mereka juga harus kembali menyesuaikan diri di bawah pelatih anyar Carlo Ancelotti. Sebuah perjudian tentunya, bisa saja Don Carlo membawa Madrid lebih baik, tetapi juga bisa lebih buruk dari Zidane.
Kabar baiknya, baik Real Madrid maupun Barcelona sama-sama melemah yang artinya persaingan tetap terbuka. Namun kabar buruknya, masih ada Atletico Madrid, sang jawara musim lalu yang justru sepertinya bakal semakin kuat.
Ya, pada musim ini mereka tidak melakukan banyak perombakan dalam skuad. Pilar utama mereka pada musim lalu seperti Luis Suarez, Joao Felix, Angel Correa, sampai Jan Oblak masih bertahan. Skuad asuhan Diego Simeone semakin kuat dengan kehadiran Rodrigo de Paul.
Jika musim lalu Real Madrid dan Barcelona kerepotan mengejar Atletico, maka hal yang sama juga bisa terjadi pada musim ini. Namun, Atletico tetap harus waspada.
Sebab, kehadiran pelatih anyar di tim Real Madrid bisa menghadirkan kejutan kapan saja. Selain itu, komposisi baru Barcelona selepas kepergian Lionel Messi juga cukup kompetitif di pramusim.
Yang jelas, persaingan tiga besar masih menjadi milik ketiga tim di atas. Atletico Madrid tentu akan menjadi tim yang lebih diunggulkan musim ini untuk meraih gelar LaLiga Spanyol.
1. Persaingan Kuda Hitam
LaLiga tentu bukan milik Barca, Madrid, dan Atletico saja. Di kompetisi ini masih ada tim-tim kuat yang berpotensi menjegal para raksasa.
Tim-tim itu antara lain Sevilla, Valencia, Villarreal, dan Real Sociedad. Penampilan impresif Sevilla yang hampir menembus tiga besar diyakini akan berulang.
Valencia, Sociedad, dan Villarreal juga patut diwaspadai dalam persaingan di zona Eropa. Kemungkinan, tiga tim kuda hitam itu akan memperebutkan dua posisi di enam besar.
Kejutan juga diharapkan datang dari Real Betis yang diasuh oleh Manuel Pellegrini. Betis tentu ingin mempertahankan pencapaian mereka yang sanggup menembus Liga Europa dengan finis di posisi enam pada musim lalu.
Setelah itu, barulah tim-tim papan tengah seperti Bilbao, Granada, Celta Vigo, dan Levante bisa mengambil alih persaingan 10 besar LaLiga Spanyol. Yang jelas, ada atau tidak ada Lionel Messi, LaLiga Spanyol musim 2021/22 akan tetap menarik untuk disaksikan.