Gonjang-ganjing Harry Kane dan Daniel Levy, Kasus Luka Modric Terulang?
INDOSPORT.COM - Gonjang-ganjing Harry Kane dan bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy, agaknya mengingatkan publik pada kejadian yang melibatkan Luka Modric beberapa tahun lalu.
Kabar mengenai kepindahan Harry Kane dari Spurs memang sempat membuat suporter klub Liga Inggris asal London tersebut ketar-ketir belakangan ini. Apalagi, sang pemain adalah pentolan tim yang sudah mengabdi bertahun-tahun lamanya.
Adalah Manchester City yang selalu disebut-sebut sebagai pelabuhan pemain Timnas Inggris ini selanjutnya. Akan tetapi, meski rumor berhembus kuat sekalipun, kepindahan Kane tidak kunjung terealisasi.
Belum lama ini, situasi pun makin memanas usai Kane dikabarkan kesal dengan bos Tottenham Hotspur, Daniel Levy.
Menurut kabar, Levy dianggap telah ingkar janji lantaran menahan-nahan pemainnya tersebut untuk pergi, padahal konon ia sudah berkata untuk membiarkan Kane pergi jika Spurs gagal meraih trofi pada akhir musim 2020-2021.
Benar saja, The Lilywhites gagal meraih trofi apapun selama musim 2020-2021. Selain itu, mereka juga gagal tembus ke Liga Champions lantaran hanya bisa finis di peringkat ketujuh klasemen akhir Liga Inggris.
Meski demikian, Daniel Levy kini diduga berkelit dan mengingkari janjinya sendiri. Alih-alih membantu transfer Harry Kane ke Manchester City, ia justru menghambat proses tersebut.
Kane pun dikabarkan frustrasi lantaran ambisinya untuk hengkang dari Tottenham Hotspur tidak terpenuhi.
Padahal, Manchester City sudah bersedia menyodorkan uang sebesar 125 juta poundsterling (sekitar Rp2,4 triliun) untuk merekrutnya ke skuat Pep Guardiola.
Kejadian antara Kane dan Levy ini pun seperti mengulang kembali peristiwa Luka Modric yang terjadi beberapa tahun silam.
Pada 2010, Modric dan Levy sempat bertemu di Kroasia untuk membicarakan perpanjangan kontrak sang pemain bersama Tottenham Hotspur.
Saat itu, Modric mengajukan permintaan, bahwa ia akan diizinkan pergi apabila ada tawaran dari klub besar yang datang ke meja manajemen Spurs. Meski begitu, kesepakatan tersebut hanya sebatas obrolan semata tanpa adanya hitam di atas putih.
1. Luka Modric Dilarang Pindah
Beberapa bulan setelah pertemuan tersebut, Chelsea pun datang mengetuk pintu Tottenham Hotspur untuk memboyong Luka Modric. Saat itu, The Blues kabarnya telah menyiapkan mahar senilai 22 juta poundsterling.
Sayangnya, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh Daniel Levy. Apalagi, Chelsea adalah rival sekota mereka di Liga Inggris.
Modric yang mendengar hal ini pun murka, sampai-sampai mengungkapkan segala uneg-unegnya kepada sebuah surat kabar Kroasia. Ia mengaku ingin pergi namun ternyata klub tidak memberi lampu hijau.
Bukan hanya itu, Modric juga terang-terangan menyebut dirinya kesal dengan situasi yang diciptakan Levy, karena semua itu menutup pintu kepindahannya ke Chelsea.
“(Levy) menegur saya karena mengumumkan secara terbuka, bahwa saya ingin pergi dan mengulangi bahwa Tottenham tidak berniat menjual dengan harga berapa pun,” kata Modric, seperti pernah diwartakan laman Standard.co.uk.
Selain itu, Modric juga mengalami cukup banyak tekanan pada masa-masa tersebut, mulai dari pemberitaan media yang tidak ada habisnya sampai para suporter Spurs yang meradang karena tahu ia ingin pindah.
“Chelsea terus kembali dengan tawaran yang lebih baik setiap kali mengalami penolakan oleh Levy. Semua ini memperburuk kondisi saya,” ujarnya lagi.
Meski begitu, Modric mengaku tidak menyimpan dendam terhadap Levy. Hanya saja, ia merasa mantan bosnya tersebut telah ingkar janji beberapa kali.
Tottenham Hotspur pun berhasil mempertahankan Modric dari renggutan Chelsea dan pada akhirnya melepas pemainnya tersebut ke Real Madrid pada 2012.
Kini, deja vu nampaknya terjadi pada kasus Harry Kane yang diincar oleh Manchester City. Jika memang ia dan Daniel Levy punya janji yang tidak tertulis seperti Luka Modric, tidak heran situasinya bisa jadi sepelik ini sekarang.