Cerita Unik Likot FC Gorontalo, Rombak Logo Klub Karena Terlalu Mirip PSG
INDOSPORT.COM - Kejelasan soal kick-off Liga 1 membawa dampak positif kepada kompetisi di bawahnya, termasuk Liga 3. Rata-rata daerah di Tanah Air menyatakan siap menggelar putaran provinsi, bahkan ada yang mematok jadwal mulai September mendatang.
Salah satu daerah yang siap melaksanakan Liga 3 pada September yaitu Gorontalo. Asprov PSSI setempat belum lama ini merilis 24 klub peserta di jejaring sosial Facebook dan kabarnya akan melakukan drawing pembagian grup pada pekan depan.
Dalam rilis Asprov PSSI Gorontalo di Facebook, Kamis (19/8/21), mata penikmat sepak bola nasional tentu akan tertuju kepada satu klub bernama Likot FC yang logonya menyerupai raksasa Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain.
Berdasarkan penelusuran INDOSPORT, Likot FC merupakan klub asal Limboto yang notabene berstatus ibu kota Kabupaten Gorontalo. Di sana terdapat ikon daerah berupa sebuah monumen mirip Menara Eiffel di Paris, Prancis.
Bangunan itu bernama Menara Pakaya atau Menara Keagungan yang menjadi salah satu destinasi wisata terkenal di Gorontalo (dibangun pada 2002 dan diresmikan 20 September 2003).Kemungkinan inilah alasan di balik keputusan Likot FC memakai ornamen menyerupai PSG dalam logo klub.
Logo Likot FC ini sempat mengundang kritikan karena persis menyerupai Paris Saint-Germain. Dari warna, bentuk, dan simbolnya semua sama, sementara perbedaan hanya terletak di aksara nama klub.
INDOSPORT mencoba bertanya secara langsung kepada manajemen Likot FC tentang logo klub mirip PSG, sehingga ditemukanlah fakta bahwa identitas tersebut sudah mereka tinggalkan dan belakangan menggantinya dengan yang baru.
"Jadi logo Likot FC sudah berganti karena kami menerima masukan bahwa ternyata bentuknya seperti klub Prancis, Paris Saint-Germain," kata Wakil Ketua Likot FC, Isa Lawani, kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Minggu (22/8/21).
Isa Lawani kemudian bercerita tentang logo lama Likot FC. Dia meminta bantuan kepada pihak ketiga untuk merancang logo klub saat ingin mendaftarkan diri ke PSSI menjelang Liga 3 2017, dengan catatan harus menyertakan Menara Pakaya di dalamnya.
"Setelah logo jadi ternyata saya baru tahu kalau Likot FC menyerupai PSG. Anehnya tidak ada teguran ketika kami mendaftarkan ke PSSI Pusat pada 2017. Semuanya lancar saja. Baru setelah terdaftar ada yang menyadari lalu mengingatkan kami," cetusnya.
1. Sejak Galatama
Isa Lawani menjelaskan, Likot FC sebenarnya sudah eksis sejak lama, tepatnya era Galatama pada 1990-an. Namun, mereka sempat vakum cukup lama sebelum akhirnya dibangkitkan kembali pada 2017.
"Mungkin karena itu juga kami tidak menemui kendala saat mendaftar ikut Liga 3 2017. Rata-rata pengurus PSSI sudah mengenal Likot FC mengingat kami sudah eksis sejak Galatama walaupun tak pernah sampai masuk Divisi Utama," tuturnya.
Kini, Likot FC sedang mempersiapkan diri untuk menyambut Liga 3 2021 zona Gorontalo. Mereka akan mengandalkan pemain-pemain asal daerah setempat dan sekitarnya sesuai misi klub, yakni membangun dan memajukan sepak bola Limboto Kota.
Sekadar mengingatkan, Liga 3 2021 Gorontalo mengalami peningkatan dari segi jumlah klub peserta. Total 24 tim akan berpartisipasi, dua kali lipat lebih banyak daripada edisi terakhir (2019), termasuk sang juara bertahan, Persidago Gorontalo.
Peserta akan dibagi rata ke dalam tiga grup. Nantinya juara grup, runner-up, ditambah dua peringkat ketiga terbaik berhak melaju ke babak 8 besar sekaligus memperebutkan dua tiket ke putaran regional Sulawesi (juara dan runner-up).