x

Romantika Persahabatan Suporter Liverpool dan Celtic, Mesra Sejak Lama

Minggu, 22 Agustus 2021 21:56 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Suporter Liverpool dan Celtic.

INDOSPORT.COM - Suporter Liverpool dan Celtic selama ini dikenal sangat mesra satu sama lain, bahkan bisa dibilang salah satu kisah persahabatan yang paling hangat di dunia sepak bola.

Padahal, dunia si kulit bundar biasanya lekat dengan rivalitas hebat para klub yang ujung-ujungnya membuat suporter saling bermusuhan.

Begitu pula dengan dua klub di atas, yang punya rival bebuyutan sendiri-sendiri. Liverpool bermusuhan dengan Manchester United dan Everton, sedangkan Celtic bersaing sengit dengan Rangers.

Namun di sisi lain, para suporter Liverpool dan Celtic justru punya hubungan yang mesra dan romantis satu sama lain. Ada keunikan dan romantika dalam jalinan persahabatan mereka yang mungkin tidak dimiliki kubu suporter lain.

Baca Juga
Baca Juga

Walaupun berkompetisi di liga yang berbeda, dua klub ini pada kenyataannya pernah beberapa kali berjumpa di kompetisi Eropa.

Salah satu yang tersengit mungkin saat mereka berlaga di European Cup Winners' Cup 1966, yang juga jadi cikal bakal persahabatan para suporter masing-masing.

Liverpool yang berhasil mengandaskan Standard Liege, Budapest Honved, dan Juventus, melangkah ke semifinal dan dipertemukan dengan Celtic. Pertama kalinya sepanjang sejarah.

Kalah 0-1 saat leg pertama, The Reds pun harus memperbaiki hasil mereka ketika berlaga di leg kedua yang digelar di Anfield. Tommy Smith dan Geoff Strong berhasil membalikkan keadaan dan memastikan tiket ke final.

Baca Juga
Baca Juga

Akan tetapi, euforia malam itu ternodai dengan insiden yang disebut-sebut berasal dari kubu suporter Celtic. Botol-botol minuman keras dibawa ke stadion dan dilempar ke dalam lapangan.

Situasi itu pun bahkan membuat kiper Liverpool, Tommy Lawrence, kebingungan dan harus mencari tempat yang aman untuk berdiri.

Lalu, seorang suporter The Reds yang masih bocah juga terkena lemparan botol hingga membuatnya terluka parah. Situasi kala itu benar-benar kacau, terlepas dari keberhasilan skuat Bill Shankly melaju ke partai puncak.


1. Suporter Liverpool dan Celtic Berdamai

Suporter Liverpool dan Celtic.

Berlaga di final European Cup Winners' Cup 1966 melawan Borussia Dortmund, awalnya memang seperti sebuah ancaman besar bagi Liverpool. Pasalnya, pertandingan digelar di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia.

Menginjakkan kaki di ‘tanah’ yang dikuasai Celtic, Liverpool mau tidak mau pasti terbayang-bayang insiden saat laga semifinal lalu. Akan tetapi, secara mengejutkan tidak ada aksi balas dendam atau hal buruk lainnya yang terjadi.

Malah justru sebaliknya. Momen final European Cup Winners' Cup 1966 adalah saksi bagaimana suporter Liverpool dan Celtic memulai romantika mereka.

Salah satu saksi mata yang merasakan langsung momen langka ini adalah Prof. Phil Scraton, anggota panel independen Hillsborough. Ia bahkan sempat dilarang sang ibu untuk datang ke karena takut insiden yang lebih mengerikan akan terjadi.

Seperti pernah diwartakan laman Footballpink.net, suporter Celtic ternyata telah menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka atas kejadian di malam semifinal tersebut dan ingin menebus kesalahan mereka.

“Para pelatih sampai lebih awal dan mereka disambut oleh suporter Celtic. Mereka sangat baik,” demikian kata Scraton.

Sejak saat itu, kedua kubu ini pun berdamai.

Kesamaan Chants

Baik Liverpool dan Celtic juga mengumandangkan “You’ll Never Walk Alone” sebagai bentuk dukungan untuk tim kesayangannya.

Namun alih-alih berebut atau saling mengklaim siapa duluan yang memakai lagu ini, mereka seolah tidak mau ambil pusing dan membiarkan semua berjalan apa adanya.

Liverpool sendiri mengadaptasi "You'll Never Walk Alone" dari Gerry and the Pacemakers pada era tahun 60-an, setelah band ini berjumpa Bill Shankly di Amerika.

Lagu ini pun kemudian berkumandang di final Piala FA 1965 antara Liverpool vs Leeds United berkat rekomendasi Shankly. Di sisi lain, suporter Celtic pun juga terdengar menggaungkannya kurang lebih pada masa-masa tersebut.

Baik Liverpool dan Celtic pun tidak meributkannya.

Selain “You’ll Never Walk Alone”, mereka juga mengadaptasi lagu “Fields of Athenry” yang mengisahkan masa paceklik yang terjadi di Irlandia pada tahun 1840-an.

LiverpoolSuporter sepakbolaSuporterCelticBola Internasional

Berita Terkini