Takut Ketahuan Taliban, Pesepak Bola Wanita Afghanistan Bakar Jersey
INDOSPORT.COM - Mantan kapten timnas sepak bola wanita Afghanistan yakni Khalida Popal benar-benar ketakutan setelah negaranya kembali dikuasai oleh kelompok Taliban.
Dilansir dari washingtonpost, Khalida Popal bercerita mengenai kekejaman kelompok Taliban ketika dirinya masih kecil. Pada tahun 1996 hingga 2001 silam, hak kebebasan perempuan Afghanistan benar-benar terbatas.
Khalida Popal tidak mendapatkan hak pendidikan, bahkan ibunya sempat dilempari dengan batu ketika ketahuan sedang bekerja. Akhirnya ia beserta keluarga memutuskan mengungsi dan kembali saat Taliban digulingkan pada 2001 silam.
Setelah tidak ada Taliban, Khalida Popal ikut berjuang untuk hak kebebasan para perempuan. Ia kemudian menjadi salah satu pendiri sepak bola wanita di Afghanistan pada 2007.
Kini dengan masuknya kelompok Taliban, trauma Khalida Popal muncul. Wanita berusia 34 tahun itu kemudian bersuara agar para pemain wanita bersembunyi dan membakar jersey mereka agar tidak ketahuan.
"Hari ini saya menelepon mereka dan memberi tahu mereka, mencatat nama mereka, menghapus identitas mereka, menghapus foto mereka demi keselamatan mereka," ujar Khalida Popal.
"Bahkan saya suruh mereka bakar atau singkirkan jersey timnas kalian," ucapnya menambahkan.
1. Khalida Popal Ungkap Bagaimana Psikologis Para Pemain Wanita
Khalida Popal yang kini telah menetap di Ibu Kota Denmark yaitu Kopenhagen, kemudian mengungkap bagaimana kondisi psikologis para pemain wanita di Afghanistan.
Para pemain timnas Afghanistan wanita sangat ketakutan dan kini sedang berusaha mencari perlindungan agar tidak didatangi oleh kolompok Taliban.
"Mereka sangat takut. Mereka khawatir, mereka takut, tidak hanya para pemain, tetapi juga para aktivis. Mereka tidak punya siapa-siapa untuk pergi, mencari perlindungan, untuk meminta bantuan jika mereka dalam bahaya," ujar Popal.