Lukaku Diprediksi Bisa Jadi Kunci Keberhasilan Chelsea Raih Juara
INDOSPORT.COM - Mencetak gol dalam partai debut keduanya bersama Chelsea membuat Romelu Lukaku digadang-gadang punya masa depan cerah di London Barat.
Bomber asal Belgia tersebut diprediksi akan jadi kunci sukses The Blues dalam mengarungi Premier League Liga Inggris.
Mantan pemain sekaligus manajer Liverpool, Graeme Souness, berpendapat demikian. Pasalnya, ia melihat perpaduan gaya main striker klasik sekaligus modern dalam diri Lukaku.
Asal tidak dijegal cedera serius, Souness yakin Lukaku akan membawa Chelsea jadi juara Liga Inggris. Terutama, apabila melihat rekor kesuburannya belakangan ini saat masih bersama Inter Milan.
Walau hanya dua musim membela Il Nerazzurri, namun Lukaku tidak pernah merasakan pacekil gol di Italia. Striker 28 tahun itu minimal bisa membukukan 30 gol tiap tahunnya saat merumput di Giuseppe Meazza, plus satu gelar Serie A bisa ia raih.
"Di mataku Lukaku terlihat seperti pemain depan Inggris era lawas tapi di saat yang bersamaan juga sangat berbeda. Tidak ada keraguan pada kemampuannya," papar Souness pada Sky Sports usai laga Arsenal kontra Chelsea.
"Ia sanggup menahan bola dan membantu rekan-rekannya terlibat. Kekuatan fisiknya bisa menolong saat berduel dengan para bek lawan tapi Lukaku juga sanggup melihat ruang kosong untuk disusupi,
"Jika Chelsea bisa menjaga agar dirinya tetap fit maka selesai sudah, aku hanya melihat masa depan cerah pada Lukaku," tambah pria yang terkenal dengan sejumlah pendapat kontroversial selama menjadi pandit dan komentator tersebut.
1. Tak Berkaki Kaca
Jika melihat riwayat cedera Romelu Lukaku, tampaknya fans Chelsea bisa merasa tenang. Pasalnya, abang Jordan Lukaku ini termasuk pemain yang jarang berlama-lama menepi karena harus masuk ruang perawatan.
Data dari Transfermarkt menunjukkan bahwa cedera hamstring adalah problem terparah Lukaku sehingga memaksanya istirahat selama 32 hari. Itupun saat ia masih memperkuat Manchester United pada medio 2019 lalu.
Di Inter Milan, masalah yang sama tidak pernah kambuh lagi. Paling banter, hanyalah robek otot abductor yang 'hanya' membuat La Beneamata tidak bisa memainkannya untuk empat pertandingan dalam tempo 16 hari.