Milomir Seslija Heran Pemain Indonesia Mulai Punya Sifat Mata Duitan
INDOSPORT.COM - Head coach klub PSM Makassar, Milomir Seslija, merasa heran lantaran menemukan fenomena baru selama periode bursa transfer awal musim BRI Liga 1 2021/22.
Juru taktik berusia 57 tahun ini menilai bahwa telah ada beberapa kasus yang mana pemain Indonesia mulai mementingkan uang ketimbang mengangkat prestasinya.
Menurut pria yang telah menukangi tiga klub Liga 1 ini, sifat mata duitan yang bahkan telah menjangkit pemain muda merupakan hal buruk dan sebisanya harus dihindari.
“Terkadang ada pemain yang memang hanya ingin mencari uang sehingga tak peduli memperkuat klub kasta kedua,” ungkap Milomir Seslija kepada redaksi INDOSPORT.com, Senin (30/08/21).
“Beberapa pesepakbola Indonesia seperti ini dan tak adil menurut saya karena kita semua seperti sangat bergantung dan dipermainkan oleh uang,” kata juru taktik PSM Makassar ini lagi.
Ucapan pelatih sepak bola asal Bosnia Herzegovina ini memang ada benarnya mengingat cukup banyak pemain berpengalaman dan berstatus timnas nekat memilih untuk memperkuat klub Liga 2.
Hal ini tak terlepas dari bermunculannya klub kaya raya di Liga 2 yang disokong investor baru seperti Persis Solo, RANS Cilegon FC, AHHA PS Pati FC, dan Dewa United.
1. Pengaruhi Bursa Transfer
Lebih lanjut, pelatih sepak bola yang akrab dipanggil Milo ini mengatakan bahwa fenomena baru tersebut sangat mempengaruhi bursa transfer awal musim BRI Liga 1 2021/22.
Pemegang lisensi kepelatihan UEFA Pro ini menyebut loyalitas dari seorang pemain kini bergantung pada besar tidaknya nilai kontrak yang ditawarkan oleh sebuah klub.
“Makanya, kami hanya membutuhkan pemain yang fokus meraih prestasi, bermain dengan semangat juang tinggi, dan tak egois mengutamakan uang,” tegas Milo.