Wonderkid Nakalnya Pindah ke Liga Italia, PSV Eindhoven Doakan Sukses
INDOSPORT.COM - PSV Eindhoven berharap Mohamed Ihattaren mencapai potensi terbaiknya usai resmi hijrah ke Liga Italia untuk memperkuat Juventus
Walau perpisahan dengan Mohamed Ihattaren tidak bisa dibilang baik-baik, namun PSV Eindhoven tetap berharap agar sang rising star bisa sukses di masa depan.
De Rott-witten percaya jika sang gelandang kidal bisa jadi bintang besar dengan potensi yang dimilikinya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh direktur olahraga PSV, John de Jong, pada Goal.
Usai Ihattaren resmi hengkang ke Juventus dengan dipinjamkan terlebih dahulu ke Sampdoria, ia mendoakan agar karier si mantan binaan tidak tenggelam seperti wonderkid bermasalah kebanyakan.
Sebelumnya PSV kesulitan mengatur tingkah laku Ihattaren yang mulai dirasa melewati batas terlebih pasca kedatangan manajer Roger Schmidt ke Philips Stadion per Maret 2020 lalu. Ia sempat gagal menembus starting XI racikan pelatih asal Jerman tersebut.
Setelah sempat akur, relasi Ihattaren dan Schmidt kembali memanas pada Februari 2021. Penyebabnya adalah si pemain datang ke markas OGC Nice bersama agennya, Mino Raiola, saat izin ke PSV harus absen akibat sakit. Akhirnya status skuat senior si anak emas dibekukan hingga akhir musim.
"Mohamed sudah melalui susah dan senang bersama kali dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai pemain muda potensial, kariernya bermula sangat mulus tapi justru menurun karena sejumlah alasan," beber De Jong.
"Sangat disayangkan karena yang rugi adalah Mohamed sendiri. PSV ikut senang saat ia pindah ke Italia dan semoga saja bisa memenuhi potensinya di sana," tambahnya lagi.
1. Afellay dan Depay Baru
Ihattaren saat masih menimba ilmu di akademi PSV kerap disebut sebagai reinkarnasi Ibrahim Afellay mengingat keduanya sama-sama kelahiran Utrecht dari orangtua imigran Maroko. Nama panggilan 'Ibi' pun mulai melekat pada youngster yang kini masih berusia 19 tahun itu.
Semakin dewasa, ia lagi-lagi dibandingkan dengan eks PSV lain. Kali ini Memphis Depay. Ini dikarenakan kemampuan dribel Ihattaren dan visi bermainnya mirip dengan penyerang Belanda yang kini merumput di Barcelona tersebut.
Jika bisa memperbaiki atitut dan giat berlatih bukan tidak mungkin Ihattaren bisa melebihi Affelay maupun Depay. Apalagi Sampdoria bukan kesebelasan yang buruk untuk menggali pengalaman. Musim lalu Il Samp yang dimotori Mikkel Damsgaard, wonderkid Denmark, bisa bersaing di sepuluh besar Liga Italia.