Gagal Total Gaet Granit Xhaka, AS Roma Tak Terlalu Kecewa Berkat Mourinho
INDOSPORT.COM - Batalnya transfer Granit Xhaka dari Arsenal pada musim panas lalu memang membuat rencana AS Roma mengalami perubahan namun tidak ada yang perlu ditangisi berlebihan. Il Lupi mengaku cukup puas dengan kegiatan jual-beli mereka di 2021-2022.
Pasalnya mereka bisa menambal lini-lini yang dirasa butuh perbaikan. Kepergian Edin Dzeko yang diikuti Pedro ke rival Liga Italia, Inter Milan dan Lazio, bisa ditanggulangi dengan kedatangan Eldor Shomurodov dan Tammy Abraham.
Barisan pertahanan juga disuntik kualitas dengan hadirnya Rui Patricio sebagai kiper baru. Kegagalan membujuk Alex Telles dari Manchester United juga sudah diantisipasi dengan direkrutnya Matias Vina, seorang bek kiri berusia 23 tahun yang musim lalu merumput di Palmeiras.
Namun, kehadiran Jose Mourinho dianggap sebagai sukses terbesar AS Roma sejauh ini. Olimpico akhirnya kedatangan pelatih bernama besar dengan pengalaman meraih trofi setelah sebelumnya selalu gagal bersama manajer muda seperti Paulo Fonseca atau Eusebio Di Francesco.
"Boleh dibilang bursa tranfer lalu adalah salah satu yang tersulit dalam sejarah. Saya bukan direktur terbaik tapi Roma bisa mendatangkan manajer hebat dan pemain-pemain oke," papar Tiago Pinto selaku direktur olahraga Roma.
"Semua orang tahu kami menginginkan Xhaka. Ia pun juga mau bergabung bersama Roma. Sayangnya Arsenal tidak mau bernegosiasi. Mungkin ini satu-satunya minus dalam rapor musim panas," tambahnya lagi.
1. Tambah Kontrak di Arsenal
Xhaka dilaporkan sudah menjalin kontak dengan Mourinho dan Roma sejak masih membela Swiss di ajang Euro 2020. Pemain 28 tahun tersebut diproyeksikan untuk jadi gelandang bertahan utama Il Giallorossi di era manajerial The Special One.
Akan tetapi Xhaka justru disodori perpanjangan kontrak hingga Juni 2024 oleh Arsenal. Eks Borussia Monchengladbch tersebut menyetujui tawaran itu dan diganjar dengan start di empat laga The Gunners sejauh ini di semua ajang.
Walau demikian performanya justru masih banyak dikritik seperti biasa. Terutama setelah Xhaka mendapat kartu merah langsung saat Arsenal dibabat Manchester City 5-0 pada 28 Agustus lalu. Bagi sang midfieder itu adalah pengusiran tanpa kartu kuning keempatnya sejak 2016/2017.